BNPB: Udara di 7 Wilayah Riau Tidak Sehat Akibat Kabut Asap

Partikel debu akibat kabut asap di wilayah Riau berdasarkan Indeks Standar Pengukur Udara lebih tinggi dibandingkan kandungan oksigen.

oleh M Syukur diperbarui 17 Sep 2014, 12:34 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2014, 12:34 WIB
asap
Kabut asap membuat udara di sebagian wilayah Riau tidak sehat lagi (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi udara di 7 wilayah Provinsi Riau dinyatakan tidak sehat karena diselimuti kabut asap yang pekat. Partikel debu, berdasarkan Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) lebih tinggi dibanding kandungan oksigen.

Daerah yang dimaksud, jelas juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, yaitu Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Duri Field, Bangko, Petapahan, Libo dan Duri Camp.

"Itu laporan yang disampaikan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau. Sebelumnya, hanya Pekanbaru yang dinyatakan tidak sehat," kata Agus di Pekanbaru, Rabu (17/9/2014).

Dijelaskan Agus, angka pada ISPU di daerah tersebut berada di atas 100. Bahkan, untuk daerah Duri dan Bangko hampir mencapai 200 atau level berbahaya untuk kesehatan. "Sementara di Kota Dumai dan Minas termasuk kategori sedang," ujar dia.

Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak pandang di Kabupaten Pelalawan, Riau, hanya 500 meter karena kabut asap.

"Sementara Pekanbaru dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu hanya 1 kilometer. Di Kota Dumai, jarak pandangnya agak baik yaitu 2 kilometer," jelas Agus.

Pada umumnya, cuaca di Riau cerah hingga berawan dan diselimuti kabut asap. Potensi hujan dengan intensitas ringan dan bersifat lokal diperkirakan terjadi dini hari di wilayah Riau bagian Utara dan Barat.

Menurut Agus, titik api dan panas relatif kecil. Satelit memantau 20 titik yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Pelalawan. Dari jumlah itu, yang dipercaya sebagai titik kebakaran hutan dan lahan ada 10 titik.

"Asap yang masih menyelimuti Riau ini berasal dari provinsi tetangga. Pasalnya, satelit mendeteksi 248 titik panas. Paling banyak masih di Sumatera Selatan dan Jambi," pungkas Agus.

Sementara itu, posko tanggap darurat asap di Riau masih melakukan pemadaman di Kabupaten Kampar. Helikopter yang dimiliki sudah melakukan 30 kali bom air melalui udara.

"Bantuan heli akan didatangkan lagi oleh BNPB ke Riau untuk mencegah kabut asap. Heli itu masih di Jakarta untuk segera diterbangkan ke Pekanbaru Riau," kata Kepala Penerangan Lapangan Udara Roesmin Nurjadi Pekanbaru Mayor Sus Fil Padri. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya