Liputan6.com, Jakarta - PPP, khususnya kubu Sekjen Romahurmuziy, jengkel lantaran kadernya tidak disertakan dalam paket
pimpinan MPR versi Koalisi Merah Putih (KMP). Alasan itulah yang membuat PPP hengkang dari Koalisi Merah Putih dan bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) atau kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Kami kan punya partai. Masa kami cuma ditonton doang. Itu sangat parah. Oleh karena itu, kami saat itu memilih berkoalisi dengan KIH," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).
Setelah merapat ke Koalisi Indonesia Hebat, kata Syaifullah, akhirnya kader PPP yakni Hazrul Azwar, dipilih menjadi salah satu calon pimpinan MPR. Namun PPP enggan disebut haus kekuasaan ketika memutuskan bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat.
"Kalau koalisi kemudian kepada Jokowi, bukan berarti kami haus kekuasaan. Kami, yang kami pikir di tempat mana yang bisa sekiranya kami itu benar-benar bermanfaat bagi umat," ucap Syaifullah.
Menjelang pemilihan pimpinan MPR pakan lalu, PPP sempat jengkel lantaran sebagai anggota Koalisi Merah Putih tidak disertakan dalam paket pimpinan MPR. Koalisi Merah Putih lebih memilih kader Partai Demokrat sebagai calon pimpinan MPR. Padahal, PPP sudah menyiapkan calon pimpinan MPR, yakni Hazrul Azwar.
PPP melalui kubu Romahurmuziy memilih hengkang dari Koalisi Merah Putih dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung Jokowi-JK. Namun kubu Suryadharma Ali selaku Ketua Umum PPP tetap mendukung Koalisi Merah Putih yang menjagokan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Sss)
Alasan PPP Gabung Koalisi Indonesia Hebat
Namun PPP enggan disebut haus kekuasaan ketika memutuskan bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat.
Diperbarui 11 Okt 2014, 16:59 WIBDiterbitkan 11 Okt 2014, 16:59 WIB
Suasana penandatanganan bergabungnya PPP ke Koalisi Indonesia Hebat di ruang Fraksi PPP DPR, Jakarta, (7/10/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ingin Doa Cepat Dikabulkan, Benarkah Harus sambil Menangis? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Tengok Pembangunan Rumah untuk Eks-Timor Timur, Kejati NTT Ragukan Kualitas Bangunan
Bekali Kepala Daerah di Retret Magelang, Gubernur Lemhannas Bicara Soal Geopolitik
Puncak Arus Mudik Lebaran di Gambir dan Pasar Senen Diprediksi Terjadi 28-29 Maret 2025
5 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Kunyit dan Lada
Misalin, Rangkaian Tradisi Jelang Ramadan di Kabupaten Ciamis
Bolehkah Ibadah karena Niat Ingin Kaya? Begini Pandangan Buya Yahya
Apa Boleh Niat Puasa Ramadhan Dibaca Siang Hari?
Serba-serbi Suku Togutil di Halmahera, dari Suku Primitif hingga Tradisi Unik Pemakaman Jenazah
2 Mahasiswa UMTS Diduga Gelapkan Uang Kuliah Rekan-rekannya, Kerugian Kampus Rp1,2 Miliar
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 23 Februari 2025
Wamendagri: Retret di Magelang Memperkuat Sinergi Antarkepala Daerah