Perampok yang Kerap Beraksi di Ciracas Tewas Ditembak Polisi

Polisi melepaskan satu tembakan ke bagian punggung kiri Bambang hingga mengakibatkan si pelaku tewas.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Nov 2014, 23:33 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 23:33 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembak mati seorang perampok yang kerap beraksi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Pelaku bernama Bambang berusaha kabur saat akan ditangkap. Aparat melepaskan satu tembakan ke bagian punggung kiri Bambang hingga mengakibatkan si pelaku tewas.

Polisi memburu Bambang atas tuduhan kepemilikan senjata api rakitan dan pabrikan. Senjata ini yang biasa digunakan komplotannya untuk merampok di beberapa lokasi di Jakarta Timur.

Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Jupri mengatakan, penangkapan Bambang berawal dari pengembangan dari tertangkapnya tersangka Herianto beberapa waktu lalu. Polisi lalu melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Bambang pada Senin (3/11/2014) dini hari di sebuah kontrakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

"Petugas lalu meminta pelaku menunjukan tempat persembunyian rekan-rekan mereka. Tapi pelaku malah kabur. Petugas memberi tembakan peringatan ke atas, lalu ke arah kaki kiri. Tapi masih kabur, akhirnya petugas menindak tegas dengan menembak pelaku di bagian punggung kiri," kata Jupri, Senin (3/11/2014). Bambang akhirnya meninggal saat akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Jupri mengatakan, Bambang dan komplotannya kerap melakukan perampokan di Jakarta Timur. Misalnya perampokan di Bank BTNP, Pasar Rebo
Desember 2013, Bank CIMB Niaga, Ciracas Agustus 2014, dan SPBU Bekasi Timur Oktober 2014.

"Saat ditangkap, petugas menyita 4 senjata api. 2 milik pelaku, 2 milik komplotan lainya yang masih buron," lanjut Jupri.

Berdasarkan pemeriksaan, komplotan ini mendapat pasokan senjata api dari Lampung. Sebelum melancarkan aksinya, mereka mengadakan rapat besar dan mengatur strategi perampokan. Setelah sepakat, mereka lalu beraksi termasuk pembagian hasil perampokan.

"Uang itu digunakan untuk foya-foya, pesta seks, dan mabuk-mabukan. Setelah uang habis, mereka berkoordinasi lagi untuk beraksi lagi,"ungkap Dia.

Beberapa waktu lalu, petugas Polrestro Jakarta Timur juga berhasil menangkap seorang sopir truk yang merangkap sebagai kurir senjata api berinisial AW. AW merupakan bagian dari komplotan ini dengan upah Rp 50 ribu untuk sekali pengiriman.

"Mereka tidak hanya membobol bank, tapi merampok pengendara motor. Mereka memilih wilayah Jakarta Timur karena wilayahnya cukup aman. Belum lagi wilayah ini dekat perbatasa Bogor, Depok, dan Bekasi yang kerap dijadikan lokasi pelaku kabur," ujar Jupri.

Saat ini, pihak kepolisian terus memburu anggota komplotan ini. Jupri berharap, kelompok asal Lampung ini dapat segera ditangkap. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat semua bisa ditangkap," tutup Jupri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya