Liputan6.com, Batam - Suasana Kota Batam terutama di Jalan Trans Barelang - Trembesi, Batam sejak petang hingga Rabu 19 November malam masih mencekam. Sejumlah anggota TNI maupun Polri tampak bersiaga di jalan raya. Hal yang tidak biasanya terjadi.
Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (19/11/2014), tampak pula sejumlah warga ikut berkerumun membicarakan bentrokan antara anggota Yonif 134Tuah Sakti dan Satuan Brimob Polda Kepri yang baru saja terjadi.
Seorang warga bahkan mengaku sempat mendengar beberapa kali tembakan, namun tidak jelas arah tembakan itu dilayangkan.
"Yang terakhir tret, tret, tret gitu aja," kata Saradin warga Batam. Ia mendengar suara tembakan itu sampai 5 kali dari arah Citra Laguna.
Ketika ditanya ke arah mana suara tembakan, Saradin mengaku tidak tahu, namun yang pasti ia mendengar suara tembakan tersebut.
Danrem 033 Wira Pratama Brigjen Eko Margiyono saat memberi konferensi pers menyatakan ada kesalahpahaman antara anggotanya dengan anggota Brimob.
"Pada saat mengisi bahan bakar, ketemulah dengan 2 anggota Brimob Polda Kepulauan Riau. Sehingga pada saat pengisian bahan bakar tersebut terjadi saling lirik, saling pandang, sehingga telah terjadi percekcokan kecil di antara mereka," jelas Brigjen Eko Margiyono.
Akibat bentrokan itu, kaca barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau pecah berantakan. Beberapa sepeda dan motor pun rusak akibat terkena tendangan.
Saat bentrokan berlangsung sejumlah awak media pun yang tengah melakukan peliputan dan warga yang tengah berada di sekitar lokasi juga diusir. Mengantisipasi bentrok susulan Mako Brimob masih dijaga ketat anggota Polisi Militer (PM). Kendati demikian hingga malam ini suasana di sekitar lokasi masih mencekam.
Bukan kali ini saja bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Batam beberapa waktu lalu. Kedua kesatuan ini juga berseteru terkait kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM). Namun setelah Panglima TNI turun tangan, masalahnya langsung diselesaikan. (Mar/Nan)