Liputan6.com, Jakarta - Komandan Polisi Militer Angkatan Laut, Brigadir Jenderal Marinir TNI Gunung Heru, menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Didampingi beberapa anggotanya, kedatangan Gunung Heru ini diduga berkaitan dengan perkara suap Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron yang juga melibatkan anggota TNI AL.
Tidak ada komentar yang disampaikan Gunung Heru dan rekan-rekannya saat tiba di gedung KPK sekitar pukul 15.40 WIB. Setibanya, mereka yang datang dengan menumpang kendaraan dinas TNI AL langsung masuk ke lobi gedung KPK.
Sementara itu, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan pada Senin 1 Desember 2014 malam. Dalam operasi tangkap tangan itu, tim KPK mengamankan 3 orang. Salah satunya disebut-sebut adalah Ketua DPRD Bangkalan, Jawa Timur periode 2014-2019 Fuad Amin Imron.
Selain Fuad yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Bangkalan, KPK turut menangkap 2 orang lainnya. Yakni 1 orang dari pihak swasta dan 1 lagi merupakan anggota TNI Angkatan Laut.
Ketua KPK Abraham Samad dalam sebuah kesempatan menyatakan, anggota TNI AL itu akan diserahkan ke kesatuannya untuk diproses secara hukum militer.
"Karena masih dalam proses penyidikan, saya terikat untuk tidak boleh menyampaikan secara gamblang. Tapi terdiri dari penyelenggara negara, swasta, dan satu TNI AL.
Dan TNI AL ini akan kita serahkan karena dia akan tunduk pada peradilan militer. Tapi pangkatnya tidak terlalu tinggi, mungkin sersan, atau apalah gitu. Tapi bukan perwira," tandas Ketua KPK itu. (Ndy/Yus)
Advertisement