Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Fraksi Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, menyebut Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membuat gaduh dunia perpolitikan di Tanah Air karena mengeluarkan Perppu Pilkada langsung.
"Pak SBY itu bikin rusuh, gaduh," ujar Desmond dalam diskusi 'Mungkinkah Perppu Ditolak DPR?' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Pernyataan Desmond ini didasari dari penerbitan Perppu Nomor 1 tahun Tahun 2014 tentang Pilkada langsung. Perppu itu diterbitkan SBY di hari yang sama saat menandatangani pengesahan UU Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pilkada melalui DPRD.
Menurut Desmond, berdasarkan aturan yang ada, sebuah Perppu dikeluarkan apabila negara dalam keadaan darurat. Keadaan darurat inilah yang dipertanyakan Desmond. Justru, ujar dia, gara-gara tindakan SBY itulah, muncul kisruh Perppu Pilkada seperti saat ini.
"Yang ada kan darurat twitter SBY diprotes orang-orang, jadi dikeluarkan Perppu. Kenapa hari itu disahkan UU Pilkada, hari itu juga dibatalkan dengan Perppu? Di negara manapun sesuatu yang jadi UU udah selesai," tegas Desmond.
Desmond menyimpulkan, dalam 10 tahun pemerintahan SBY, masyarakat diberikan sistem pembelajaran ketatanegaraan yang buruk. "Bagaimana UU yang pengesahannya dihadiri Menteri Dalam Negeri, menteri SBY sendiri, perwakilan Presiden RI, kemudian dibatalkan dengan Perppu, ini sebuah lelucon, mau dibawa ke mana negara ini? Karena tidak ada urgensi mengeluarkan Perppu itu, maka Perppu Pilkada langsung cacat konstitusi," tandas Desmond.
Pernyataan keras Desmond langsung ditanggapi anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Didik Mukriyanto. "Pendapat ya bebas-bebas aja, semua punya argumentasi, achievement, pandangan," kata Didik yang juga hadir dalam acara diskusi tersebut.
Bagi Didik, dia meyakini banyak masyarakat yang menghargai tindakan SBY, yang mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU Pilkada melalui DPRD, atau berniat menjaga agar pilkada di Indonesia tetap berjalan secara langsung.
Didik sendiri menegaskan, Perppu adalah hak konstitusional presiden. Keputusan mengeluarkan Perppu itu karena SBY melihat tingginya keinginan masyarakat agar pilkada tetap berjalan langsung. Lagipula, lanjut dia, sebelum menerbitkan Perppu Pilkada, SBY sudah lebih dulu berkomunikasi dengan banyak pihak, termasuk 6 partai politik di KMP. Juga dengan Jokowi yang saat itu sudah terpilih menjadi presiden.
"Jadi ini bukan hal baru karena beliau (SBY) sejak awal telah melakukan komunikasi," tutur dia. (Sun/Mut)
Desmond Gerindra Salahkan SBY Bikin Gaduh Perppu Pilkada
Anggota Fraksi Demokrat meyakini banyak masyarakat yang menghargai tindakan SBY mengeluarkan Perppu Pilkada.
diperbarui 11 Des 2014, 16:16 WIBDiterbitkan 11 Des 2014, 16:16 WIB
Usai salat Maghrib, Presiden SBY memeriksa kembali draft Perppu tentang Pilkada Langsung oleh rakyat, (2/10/14).. (twitter.com/SBYudhoyono)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Balita Tercebur Saluran Air Ditemukan Tewas Sejauh 4 Km dari Lokasi Hanyut
Bertema Urban Sanctuary, Jaringan Hotel The Standard Ekspansi ke Pusat Singapura
Natal Nasional 2024, Prabowo: Saya Lahir dari Ibu yang Beragama Kristiani
Fungsi Jaringan Ikat: Struktur, Jenis, dan Peran Pentingnya dalam Tubuh
Terungkap, Jaksa Korea Selatan Sebut Presiden Yoon Suk Yeol Izinkan Penembakan Selama Darurat Militer
Cuaca Buruk, 7 Pesawat Batal Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali
Upgrade Pesan ke Luar Angkasa, MIAB Jadi Penerus Golden Records
Kamu Lolos Seleksi PPPK 2024 Periode I BKN? Segera Kumpulkan Dokumen Berikut Ini
4 Rekomendasi Drakor yang Tayang Januari 2025, dari When The Stars Gossip hingga Motel California
Usai Pertemuan dengan Prabowo di Kertanegara, Bahlil Golkar: Bahas Hal Biasa
Menag: Natal 2024 Bukan hanya Perayaan Spiritual, tapi Momen Perkuat Persatuan dan Toleransi
Hasil BRI Liga 1 Bali United vs Persebaya Surabaya: Serdadu Tridatu Beri Bajul Ijo Kekalahan Kedua