Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2014 memang sangat mencengangkan. Setelah 10 tahun menjadi oposisi, PDIP berhasil menaruh kader mudanya di puncak tertinggi. Selain Jokowi, belakangan PDIP memang memunculkan kader muda yang cukup berkualitas.
Namun, menurut mantan Ketua DPR Marzuki Alie kemunculan kader-kader muda ini bukan karena regenerasi yang baik. Hal itu lebih disebabkan ruang panggung yang terbuka lebar sebagai oposisi selama 10 tahun terakhir.
"Munculnya Jokowi bukan karena kaderisasi. Kenapa PDIP banyak muncul kader muda? Karena sebagai oposisi ditugaskan untuk bicara semuanya, muncul semuanya," kata Marzuki usai menghadiri survei Cyrus Network di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Marzuki yakin, kondisi itu akan berubah saat PDIP sudah berada di pemerintahan. Kebiasaan membuka ruang seluasnya bagi kader untuk mengkritisi dinilainya akan menurun.
"Nanti kita lihat saat partai pemerintah, apakah akan muncul. Saya rasa tidak," tegas politikus senior Partai Demokrat itu.
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, banyaknya kader yang mulai muncul ke permukaan tak lepas dari peran Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Megawati tidak segan menugaskan kader mudanya untuk menjalankan beberapa kerja politik partai.
"Misalnya, Hasto dia lincah kemana mana. Bukan di handle ketua umum langsung. Banyak didelegasikan ke kader lain. Bukan Bu Mega sendirian," kata Eva.
Hal itu juga dialaminya. Eva saat ini mengaku sudah mengurus isu tentang perempuan dan hak-hak minoritas. Meski begitu, tidak ada jabatan struktural yang diembannya saat ini.
"Ruang itu dibuka, Rieke boleh ngomong, Efendi Simbolon boleh, saya juga boleh ngomong. Ruang luas itu saya menikmati sebagai kader tidak struktural," ujar dia.
Proses penentuan kader yang akan maju sebagai kepala daerah juga tidak hanya berdasar pada suka atau tidak suka. Mekanisme internal partai sangat berjalan baik sehingga dapat melahirkan sosok Jokowi dan Ganjar Pranowo.
"Pileg, Jokowi, Ganjar. Dia tidak punya duit. Dia dari partai. PDIP menyeleksi siapa yang pollingnya bagus dibiayai partai. Saya gembira, Bu Mega melakukan mekanisme penunjukan daerah pakai sistem. Bukan like dislike, dan duitnya banyak. Kita urunan. Kamu pemenangan dimana, dimana. Ini saya rasa harus dilembagakan," tandas Eva.
Marzuki Alie: Kader Muda PDIP Muncul Karena Pernah Jadi Oposisi
Marzuki yakin, kondisi itu akan berubah saat PDIP sudah berada di pemerintahan.
diperbarui 15 Des 2014, 23:30 WIBDiterbitkan 15 Des 2014, 23:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Pemain yang Diinginkan Cristiano Ronaldo untuk Bergabung dengan Real Madrid pada 2018, Ke Mana Perginya Sekarang?
Perbedaan Report Text dan Descriptive Text, Perhatikan Contoh dan Tips Menulisnya
Meneropong Prospek Saham Bank pada 2025
Ini Perbedaan Resistor Kapasitor dan Induktor, Komponen dalam Elektronika
Dilantik Februari, Ini Setumpuk PR yang Menanti Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Terpilih
Megawati Minta KPK Bekerja yang Benar, Jangan yang Kroco
Inovasi Ini Bakal Ramaikan Industri Kripto di 2025
Cara Cek Harga Tiket Pesawat Lion Air dengan Mudah, Dilengkapi Tips Mendapatkan Harga Terbaik
PLTMG Luwuk Rampung, PLN Siap Pasok 40 MW Listrik di Sulawesi Tengah
YLKI Tegas Tolak Ide Luhut Soal Warga Nunggak Pajak Tak Bisa Perpanjang SIM
Bojan Hodak Siapkan Kejutan dengan Menurunkan Pemain Jarang Tampil
Foto Jadul Viral, Polwan Febby Veronica Ungkap Tips Glow Up yang Tak Kalah dari Artis Korea