Dubes Malik Ungkap Kehidupan Muslim di Inggris

Sang Dubes menjelaskan di Negeri Ratu Elizabeth, Islam menjadi agama yang berkembang.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 20 Des 2014, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 04:00 WIB
Dubes Baru Inggris untuk Indonesia Fasih Berbahasa Indonesia
Hanya belajar 6 bulan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang baru, Moazzam Malik, fasih berbahasa Indonesia. Dia juga pemeluk Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dalam jumpa pers perkenalannya berbicara mengenai perkembangan Islam di negaranya. Dia menjelaskan di Negeri Ratu Elizabeth Islam merupakan agama yang berkembang.


"Lima persen jumlah penduduk Inggris beragama Islam," sebut Malik di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Walau berjumlah tidak cukup besar, dikatakan Malik, pemerintah Inggris sangat menghargai umat Muslim. Ini ditunjukkan dengan kebebasan beragama yang diberikan pemerintah.

"Jadi (pemeluk Muslim) minoritas (di Inggris) tapi minoritas yang cukup besar. Ada masjid di kota kecil dan bisa sembahyang dengan leluasa. Puasa juga tak masalah dan juga ada cuti lebaran," jelas dia.

Komentari Jakarta

Disamping mengenai diperkembangan Muslim di Inggris, Malik juga angkat bicara mengenai Ibu Kota, Jakarta. Malik mengakui dia punya pandanga berbeda soal Jakarta.

"Jakarta adalah ibu kota yang nyaman dan menarik di sini. Saya lihat semua orang Indonesia tersenyum," sambung Malik.

Meski nyaman, ia tak memungkiri kemacetan dan cuaca panas di Jakarta. Namun begitu, dirinya tidak mempermasalahkan cuaca di Jakarta lantaran ia sudah pernah bertugas di Asia Selatan yang suhunya lebih tinggi. Dirinya tetap nyaman dengan cuaca panas itu.

Sementara dalam mengusir rasa jenuh saat terkena macet, Malik miliki tips tersendiri. "Di mobil saya selalu ada bacaan dan saya selalu main HP, jadi macet bukan masalah," jelasnya.

Makanan favorit

Mengenai makanan, bapak tiga anak ini mengatakan ia sangat suka masakan Indonesia. Hal itu karena makanan Indonesia sangat sesuai dengan lidahnya.

"Saya suka lotek, karena lotek cukup pedas," sebutnya.

Tapi lucunya, Malik ternyata belum sempat mencicipi makanan kesukaannya itu di Jakarta. Dia menyebut, pertama kali ia jatuh hati dengan lotek ketika ia menyantap makanan tersebut di Yogyakarta. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya