Liputan6.com, Berau - Setelah menempuh perjalanan darat selama 16 jam dari kota Bontang, Kalimantan Timur, jenazah Nadiyatul Chusna akhirnya tiba di rumah duka di kelurahan Rinding, Telur Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (20/12/2014), kedatangan jenazah siswi kelas 2 SMA itu disambut keluarga dengan isak tangis.
Baca Juga
Duka mendalam dirasakan orangtua Nadiyatul. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit, hidup anak kesayangan mereka berakhir di kejuaraan pekan olahraga antarpelajar tingkat Provinsi Kalimantan Timur-Kalimantan Utara.
Advertisement
Nadiyatul wafat di RSU Bontang. Ia dibawa ke rumah sakit karena ambruk saat berlaga melawan pesilat asal Penajam di kelas 51 kg. Saat itu tiba-tiba Nadiyatul muntah-muntah. Kondisinya kian memburuk setiba di penginapan. Tim official melarikannya ke rumah sakit namun nyawa Nadiya tak tertolong.
Keluaga menyesalkan pelatih yang membolehkan Nadiyatul berlaga, padahal kesehatannya kurang baik. Namun Dinas Pemuda dan Olahraga justru menyebut Nadiyatul memaksa diikutkan berlomba meski sempat dicegah oleh pelatih.
Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah Nadiyatul dikebumikan di pemakaman umum tak jauh dari rumah duka. Meski ikhlas, pihak keluarga tetap berharap kasus itu diusut secara tuntas agar kejadian serupa tidak terulang lagi. (Vra/Ali)