Sekjen PKB: Gus Dur Itu Antik

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir menilai Gus Dur memiliki banyak gagasan dan cita-cita.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Des 2014, 02:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 02:00 WIB
Dua Putri Gus Dur Gagas Perubahan Lewat Gerakan Digital Nasional
Abdurahman Wahid/ Gus Dur. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di acara haul ke-5 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir punya tanggapan sendiri terkait mendiang Presiden ke-4 RI tersebut. Menurut dia, pendiri PKB itu adalah sosok yang antik.

"Gus Dur termasuk antik unik bagi keberadaan kehidupan kebangsaan," sebut Kadir di Kantor DPP PKB di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Kadir pun menyebut tak terasa Gus Dur sudah meninggalkan bangsa Indonesia selama5 tahun. Hal ini karena gagasan dan pemikirannya masih terasa. Sebab ia menilai Gus Dur memiliki banyak gagasan dan cita-cita.

"Kita merasakan sebagai pencinta Gus Dur atau lebih tepatnya `anak buah Gus Dur` (ABG), kita semua rasakan betapa berjasanya beliau bagi kehidupan demokrasi," tambah dia.

Sebab itu, Kadir berharap, gagasan Gus Dur harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Sebab, gagasan dari Gus Dur adalah inspirasi bagi kehidupan berbangsa ke depannya.

Sementara, budayawan Arswendo Atmowiloto yang juga hadir di acara tersebut, mengakui dirinya adalah seorang pengagum dan penggemar ajaran Gus Dur. Bahkan dia punya pandangan tersendiri soal Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 3 periode (1984-1999) tersebut .

"Saya masih percaya Gus Dur itu dewa, cuma jadi kiai," sebut Arswendo.

Karena itu, ia mengusulkan agar PKB mengadakan Hari Gus Dur setiap tahun. Perayaan ini diselenggarakan demi memperingati apa yang telah dilakukan serta ajaran dan pikiran Gus Dur.

"Saya usulkan PKB membikin Hari Gus Dur. Ada bagian-bagian dari hidup Gus Dur yang sudah bisa diterjemahkan, tapi banyak juga yang belum," sambung Arswendo.

Senada dengan Arswendo, komedian Kirun punya mengharapkan acara diskusi mengenai pemikiran Gus Dur tidak hanya diadakan setahun sekali. Ia meminta agar acara seperti ini dapat diselenggarakan rutin.

"Diskusi mengenai Gusdur saya harap bisa diadakan satu atau dua bulan sekali dan diadakan rutin. Ini agar ajaran Gus Dur melekat," sebut dia.

"Kalau cuma satu tahun sekali ini cuma sekadar acara kangen-kangenan," tandas dia.

Di akhir pemaparannya, Kirun mengatakan saat beruntung bisa mengenal Gus Dur. Tidak hanya beruntung bahkan lebih tepat ia merasa terberkahi karena hal tersebut. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya