BMKG: Cuaca Ekstrem Terjadi di Lokasi AirAsia QZ8501 Hilang

Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 terhalang cuaca ekstrem berupa awan tebal dan gelombang laut yang tinggi mencapai 7 meter.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Des 2014, 17:54 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 17:54 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (8)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak terkendala cuaca buruk. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem terjadi di perairan yang diperkirakan menjadi lokasi hilangnya pesawat jurusan Surabaya-Singapura ini.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (29/12/2014), pencarian melalui udara terhalang oleh awan tebal cumulonimbus. Sementara pada jalur laut, gelombang air laut saat ini cukup tinggi mencapai 7 meter.

Menurut Kepala BMKG Andy Eka Sakya, awan cumulonimbus memang harus dihindari pesawat. Karena di dalam awan tebal tersebut terdapat petir dan hujan.

Hari ini pencarian pesawat AirAsia QZ8501 oleh tim gabungan di bawah komando Basarnas terus dilakukan. Pencarian juga diperluas ke 7 titik dari sebelumnya 4 wilayah.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu berisi 7 kru terdiri atas 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi. Serta mengangkut 155 penumpang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan ‎1 bayi. (Nfs/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya