Isak Tangis Warnai Doa Bersama di Tenda Darurat Bandara Juanda

Tyas salah satu keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang telah 2 hari berada di crisis center hingga kini masih menyimpan harap.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Des 2014, 04:33 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 04:33 WIB
(lip6 Malam) Doa Bersama
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Surabaya - Isak tangis mewarnai doa bersama yang digelar di tenda darurat di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Kenangan semasa hidup dan keinginan agar keluarga kembali dengan selamat mengiris hati para keluarga yang ditinggal pergi.

Tyas salah satu keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang telah 2 hari berada di crisis center hingga kini masih menyimpan harap.

"Berharap pesawatnya segera ditemukan, penumpangnya selamat dan berkumpul kembali dengan keluarganya," ucap Tyas, seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (29/12/2014).

Selain itu, pastur yang memimpin doa juga berharap agak keluarga penumpang senantiasa diberi kekuatan untuk berdoa dan memohon keselamatan seluruh penumpang.

Kesedihan yang sama juga masih dirasakan pasangan Ranu Wijaya dan Lely di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka seakan tak percaya, kesempatan mengantar anaknya Mulya Hadi Kusuma beserta istri dan cucunya yang masih berusia 3 tahun ke Bandara Juanda adalah pertemuan terakhir.

Mereka pun berharap bisa mendapatkan kepastian tentang keberadaan anaknya.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sejak Minggu 28 Desember 2014, sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari
Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mar/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya