Liputan6.com, Sidoarjo - Sebanyak 7 jasad korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 telah dievakuasi. Saat ini sudah 2 jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur untuk identifikasi asam deoksiribonukleat (DNA). Sementara 5 lainnya masih dalam perjalanan.
CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengaku saat pertama kali mendengar telah ada temuan terkait pesawat tersebut, pihaknya terkejut dan shock. Sebab tak menyangka yang ditemukan adalah tubuh yang mengapung di lautan.
"Kami shock. Kami tidak pernah berpikir yang pertama kali ditemukan adalah jasad. Kami justru memprediksi akan ada yang selamat," kata Sunu di Posko Crisis Center, Terminal II Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014).
Sementara mengenai salah satu jasad yang ditemukan memakai jaket pelampung, Sunu menolak berkomentar tentang beberapa kemungkinan terjadi saat kecelakaan pada Minggu pagi 28 Desember 2004. Adanya jaket pelampung yang sempat dikenakan penumpang bisa saja menimbulkan kesan bahwa masih ada waktu saat pesawat jatuh.
"Tidak etis jika kami membicarakan apa yang kemungkinan terjadi saat kecelakaan. Itu akan diselidiki secara independen," kata Sunu.
Sementara, CEO AirAsia Tony Fernandes juga membantah bahwa telah ada gambaran letak serpihan dan badan pesawat melalui Sound Navigation and Ranging (sonar) atau sistem deteksi melalui suara dan gelombang dalam air. Yakni 3,5 kilometer dari serpihan awal ditemukan.
"Saya baru kembali dari Pangkalan Bun (Kalimantan Selatan). Tapi belum ada kepastian. Apa yang kalian dengar hanyalah spekulasi. Saya pikir tim pencari dan penyelamat sudah melakukan yang terbaik. Mereka segera mengetahui di mana letak tubuh pesawat. Tetapi tentang gambaran Sonar, tak ada. Identifikasi visual ada, tapi sonar tidak bisa dipastikan," jelas Tony.
Pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.
Pesawat AirAsia QZ8501 tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Ans)
AirAsia: Kami Shock yang Pertama Ditemukan Adalah Jasad
CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengaku tak menyangka yang ditemukan adalah tubuh yang mengapung di lautan.
diperbarui 31 Des 2014, 21:55 WIBDiterbitkan 31 Des 2014, 21:55 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mary Jane Masih di Lapas, Ini Kata Dirjen Pemasyarakatan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 24 November 2024
Kebiasaan Muluk, Makan Menggunakan Tangan yang Sarat Filosofi dan Manfaat
Komnas HAM Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Diusut Tuntas
Paris Hilton Sesumbar Punya Kulit Glowing Tanpa Botox atau Oplas, Apa Rahasianya?
Sosok AKP Dadang Iskandar, Terduga Pelaku yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil
Isyarat Mbah Moen Jelang Wafat, 'di Makkah Sampai Tanggal 5', Karomah Wali
Prabowo Kembali ke Tanah Air, Ini Hasil Kesepakatan Bilateral dengan MBZ di Abu Dhabi
Museum Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan yang Sarat Filosofi Hindu Bali
Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Tapanuli Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia
Hidup Ruwet Banyak Masalah? Amalkan Wirid Singkat Ijazah Habib Novel Ini
Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang