Liputan6.com, Jakarta - Komisi VIII DPR meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB berkoordinasi dengan Mendagri untuk segera mendirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini diperlukan mengingat wilayah Indonesia sebagian besar berada pada daerah rawan bencana.
Dengan mendirikan BPBD di seluruh kabupaten/kota, kordinasi penanggulangan bencana diyakini akan semakin baik. "Menurut laporan BNPB, sampai sejauh ini, baru ada 274 kabupaten/kota yang memiliki BPBD. Itupun banyak yang digabungkan dengan dinas-dinas lain. Padahal, teknis operasional penanggulangan bencana berada di bawah kendali kepala daerah," Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkatnya, Selasa (20/1/2015).
Setidaknya, menurut dia, ada 2 hal yang menyebabkan lambatnya kepala-kepala daerah dalam mendirikan BPBD. Pertama, kurangnya political will dari para kepala daerah. Kedua, minimnya anggaran APBD yang dimiliki sehingga dana untuk penanggulangan bencana tidak dapat dialokasikan.
"Untuk kabupaten/kota yang disinyalir rawan bencana, kehadiran BPBD adalah suatu keharusan. Dengan adanya BPBD, korban harta dan jiwa diharapkan dapat berkurang bila suatu waktu bencana datang," imbuh Saleh.
Selain itu, lanjut dia, mendagri dan BNPB diharapkan dapat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para kepala daerah yang terbukti sigap dan tanggap dalam menanggulangi bencana. Apresiasi dan penghargaan itu diperlukan untuk memotivasi kepala-kepala daerah lain agar berbuat yang sama. Selain itu, penghargaan juga dimaksudkan untuk menyosialisasikan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
"Setangguh dan sehebat apapun BNPB, diyakini tidak akan mampu menanggulangi bencana secara mandiri. BNPB pasti memerlukan kepala-kepala daerah, dunia usaha, dan bantuan langsung dari masyarakat," tukas Saleh.
Bencana Besar 2015
Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi menyebut, dalam 10 tahun terakhir, bencana di Indonesia mengalami peningkatan. Di antara bencana yang mengancam adalah banjir.
"Banjir masih mendominasi jenis bencana di Indonesia, nomor duanya puting beliung," kata Dody dalam di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa 30 Desember 2014 lalu.
Dia juga menyebutkan setiap tahun Indonesia kerap dilanda tiga bencana besar. Bencana itu adalah gempa bumi, erupsi, dan tsunami.
Selain bencana di atas, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan juga masih diperkirakan terjadi. (Ali/Mut)
Indonesia Rawan Bencana, DPR Minta Mendagri Perluas BPBD
Menurut Ketua Komisi VIII DPR, ada dua hal yang menyebabkan lambatnya kepala-kepala daerah dalam mendirikan BPBD.
diperbarui 20 Jan 2015, 09:35 WIBDiterbitkan 20 Jan 2015, 09:35 WIB
Polda Metro saat melakukan simulasi penyelamatan saat banjir, Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (13/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PM Modi: Hubungan India-Indonesia Terjalin Sejak Ribuan Tahun Lalu
Pesona 8 Keajaiban Alam Indonesia, Ada Danau Kelimutu hingga Taman Nasional Tanjung Puting
Imlek 2025, Catat Warna-Warna Pembawa Hoki bagi Shio di Tahun Ular Kayu
Bolehkah Belajar Al-Qur’an Tanpa Guru? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Prabowo Sampaikan Terima Kasih ke India karena Dukung Indonesia Jadi Anggota BRICS
Kenali 5 Modus Penipuan Lewat Aplikasi WhatsApp
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 26 Januari 2025
Penerbangan Maskapai Berbiaya Murah Diperketat Usai Kecelakaan Jeju Air
Poster dan Trailer Film 'Rahasia Rasa' Dirilis, Tayang 20 Februari 2025
Pulangkan Paulus Tannos, KPK Masih Berupaya Penuhi Syarat Ekstradisi
Cerita Imansyah, Pegiat Literasi Asal Cirebon Bangun Rumah Sajak di Bandung
Janda Ditinggal Suami Tak Menikah Lagi Apa Tetap Dapat Pahala Pernikahan? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah