Liputan6.com, Semarang - Senin siang kemarin, udara Kota Semarang terlihat mendung. Sebuah Kijang Innova membelah jalan di wilayah barat kota itu. Awalnya rombongan, namun karena kepadatan lalu lintas mobil yang mengangkut Walikota Semarang Hendrar Prihadi itu terpisah.
Sempai di wilayah Krapyak, Kijang Innova itu membelok, memasuki jalan Subali. Ia berhenti di depan sebuah warung. Warung bu Sujud, Jalan Subali.
Siang itu, Hendrar memilih menu mangut dengan ikan belanak yang sedang bertelur. Ia meminta pemilik warung yang akrab disapa Bu Sujud menyediakan sambalnya, agar ia bisa mengambil sesuka hati.
"Saya pakai belanak yang ada telornya, terus mangutnya pakai kuah yang banyak ya bu," kata Hendrar saat mampir di sebuah warung makan, Senin 26 Januari 2015.
"Iya mas," jawab pemilik warung yang bernama Sujud itu.
Perbincangan berlanjut tanpa saling menatap keduanya. Mulai dari urusan makanan, hingga urusan fasilitas umum. Hendrar lebih banyak mendengarkan sambil sesekali menimpali.
"Kalau Semarang sendiri gimana, bu?" tanya lelaki berbaju batik warna merah itu.
"Semarang sudah lebih bagus. Tapi masih ada daerah yang got-nya mampet. Terus truk-truk yang membawa urugan tanah itu, benar-benar merepotkan. Nggak tahu tuh, mungkin walikotanya sibuk jadi nggak pernah ke masyarakat," jawab perempuan paruh baya itu sambil terus melayani pembelinya.
Hendrar tak mau mengungkap jati dirinya selama singgah di warung makan itu. Namun perempuan bertubuh tambun itu terkejut saat tahu pelanggannya adalah sang walikota yang baru saja menjadi bahan obrolan, setelah diberitahu seseorang.
"Wah, tadi saya ngomong seenaknya tentang Semarang. Untungnya beliau nggak marah. Saya mau minta maaf, ternyata sudah pergi," ucap Sujud menyesal.
Sementara itu, sang walikota mengaku memang sudah lama menginginkan sambal masakan Sujud. Ia mengaku enggan menceritakan gayanya mencari tahu kondisi riil masyarakat.
"Saya tadi habis tinjauan, perut lapar. Kebetulan saya pernah mendengar soal sambelnya bu Sujud. Memang luar biasa. Apalagi cuaca gerimis," kata pria yang akrab disapa Hendy itu.
Diam-diam Hendrar mencatat keluhan sang pemilik warung itu. Sambil memberi kode kepada Yoga Sasono, ajudannya dan Jati sopirnya agar tak membuka jati dirinya.
Hendrar memang penggemar sambal. Ia tak peduli sambal apapun yang dimasak, asal pedas ia buru. Ketika berada di tempat umum, seringkali ia nguping keberadaan warung sambel yang enak, setelah itu ia berburu ke lokasi itu.
"Sambil makan siang di warung, biasanya bisa mendengar obrolan masyarakat. Saya tak akan bereaksi, biasanya diam-diam saya catat, kemudian saya cek dan nanti saya perintahkan SKPD terkait untuk menindaklanjuti," pungkas Hendrar. (Rmn)
Ketika Walikota Semarang 'Nyamar' di Warung Kecil
Walikota Semarang Hendrar Prihadi akan menguping obrolan warganya tanpa mengungkap jati dirinya.
Diperbarui 27 Jan 2015, 09:09 WIBDiterbitkan 27 Jan 2015, 09:09 WIB
Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat 'menyamar' di warung Bu Sujud, Semarang, Senin (26/1/2015). (Liputan6.com/Edhi Prayitno Ige)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Manisan Kolang Kaling Gula Aren yang Nikmat Disajikan Saat Buka Puasa Bersama
Dengarkan Yuli Aqisa Doa Agar Hujan Berhenti di YouTube, Cek Linknya
350 Ucapan Semangat Puasa Buat Pacar yang Romantis dan Penuh Makna
PBB Pangkas Dana untuk Pengungsi Rohingya di Indonesia, Imbas AS Bekukan Bantuan Asing
Indonesia Airlines Bakal Siap Mengudara, Siapa Pemiliknya?
3 Alasan Berolahraga Bermanfaat untuk Penderita Diabetes
Dokter Sarankan Buka Puasa dengan 3 Butir Kurma, Apa Boleh Lebih?
Belum Resmi Tinggalkan Klub, Bintang Manchester United Sudah Punya Tim Baru
6 Potret Keseruan Sherina Munaf dan Chef Renatta Masak Bareng, Bikin Turkish Eggs
350 Kata-Kata Tentang Lebaran yang Menyentuh Hati
Bikin Komika Frustasi, Calon Penonton yang Disuntik Botox Dilarang Masuk Klub Komedi
Waspada, Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Menjadi Penyebab Anak Tertular TBC