Liputan6.com, Papua - Pemerintah terus memberantas praktik illegal fishing yang dilakukan kapal-kapal asing. Rencananya pada Selasa 10 Februari, Kapal Vietnam Thanh Cong seri 99612TS dengan ukuran di atas 55 GT akan ditenggelamkan di daerah Saonek Monde, Kabupaten Raja Ampat.
Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan putusan eksekusi penenggelaman kapal itu telah keluar dari pengadilan.
"Dikarenakan tanggal tersebut bukan hari kerja, kami dan beberapa instansi terkait memutuskan eksekusi pemusnahan dilakukan pada 10 Februari," kata Paulus saat dihubungi, Sabtu (7/2/2015).
Sementara untuk 11 anak buah kapal (ABK) dan satu nakhoda telah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang menjalani proses persidangan.
"Mereka dikenai UU perikanan dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara. Kami tidak akan mendeportasi mereka, sebab mereka melakukan tindak pidana," ucap dia.
Ke-11 ABK dan nakhoda dikenai pasal berlapis. Mulai Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) dan/atau Pasal 93 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU RI No 45 tahun 2009 perubahan atas UU RI no 31 tahun 2004 tentang UU Perikanan. Ancamannya, paling lama 8 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar.
Kapal ikan Vietnam yang ditangkap pada 19 Januari lalu kedapatan sedang mencuri hiu di daerah Misool, Perairan Raja Ampat dengan menggunakan jaring trol.
Dalam penggeledahannya di atas kapal, polisi menemukan 2.100 kilogram sirip hiu, 45 ekor penyu tanpa daging dalam keadaan mati, 5 ekor ikan pari dalam keadaan mati, 586 sirip ekor ikan pari dalam keadaan mati, 1 dokumen kapal berbahasa Vietnam, alat tangkap berupa jaring gill net dan 3,5 kilogram serbuk formalin untuk bahan pengawet.
Penyidikan yang dilakukan Polres Raja Ampat dan dibantu Polres Aimas sempat kesulitan saat menginterogasi nakhoda dan ABK. Sebab mereka tak menguasai Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia.
Namun pihak kedutaan besar Vietnam cukup membantu kerja penyidik dan saat ini ke-12 orang tersebut masih diproses di pengadilan setempat. (Ali)
Kapal Asing Pencuri Ikan Ditenggelamkan di Raja Ampat Selasa
Putusan eksekusi penenggelaman kapal itu telah keluar dari pengadilan.
diperbarui 08 Feb 2015, 05:00 WIBDiterbitkan 08 Feb 2015, 05:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan