Liputan6.com, Karanganyar - Jelang hari Valentine, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Pemkab Karanganyar, Jawa Tengah, melakukan penyisiran terhadap produk cokelat yang beredar di pasaran.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (13/2/2015), penyisiran produk cokelat dilakukan petugas di sejumlah mini market dan swalayan di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Penyisiran ini dilakukan untuk memastikan bahwa paket cokelat yang dijual tidak menyertakan alat kontrasepsi jenis kondom sebagai hadiahnya. Dari hasil penyisiran, petugas hanya menemukan hadiah boneka atau produk lainnya.
Selain di mini market, petugas juga melalukan pengecekan di sejumlah swalayan. Di tempat ini pun petugas tidak menemukan paket cokelat berbonus kondom. Semua cokelat edisi valentine ini hanya dikemas ulang dengan menggunakan dus bertuliskan puisi atau kata-kata cinta.
Hadiah yang disertakan pun biasanya boneka atau produk snack lain, bukan kondom seperti yang ramai diperbincangkan.
Menjelang hari valentine, cokelat memang banyak dibeli masyarakat khususnya para remaja. Agar menarik pembeli, produsen cokelat pun berlomba-lomba menjual paket cokelat dengan berbagai hadiah.
Sementara itu ratusan remaja yang tergabung dalam aliansi pemuda Kota Solo, Jawa Tengah menggelar aksi longmarch dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladag, Solo.
Aksi para pemuda ini untuk menolak perayaan valentine day yang diperingati pada 14 Februari besok. Para pelajar ini menilai hari valentine tidak layak diperingati. Menurut mereka, hari valentine hanya mengajarkan para remaja untuk melakukan seks bebas, sehingga merusak moral bangsa. (Dan/Yus)