Mulyana, Penyandang Cacat Pemecah Rekor Renang Dunia

Tahun 2014 lalu pada ajang Asian Paralympic Games di Incheon, Korea Selatan, Mulyana meraih medali emas. Ia juga memecahkan rekor dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2015, 13:21 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2015, 13:21 WIB
Sosok-Mulyana
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bandung - Memberi makan kambing, ayam, dan ikan sudah menjadi kegiatan sehari-hari Mulyana di rumahnya di Desa Jatimekar, Cipendey, Bandung Barat, Jawa Barat. Walau tidak punya lengan kanan dan kaki-kaki yang tidak sempurna, semua kegiatan sehari-hari dilakukannya sendiri.

Bukan hanya itu, ternyata Mulyana adalah seorang atlet renang tingkat dunia. Tahun 2014 lalu pada ajang Asian Paralympic Games di Incheon, Korea Selatan, Mulyana meraih medali emas. Tak hanya itu, Mulyana juga memecahkan rekor dunia cabang renang Paralympic nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra.

Mulyana lahir dari keluarga sederhana. Ayah Mulyana petani dan petambak ikan di Waduk Jatiluhur. Sejak kecil Mulyana ditempa untuk selalu berjuang. Karena jiwanya yang keras, Mulyana sering mengikuti kata hatinya. Pria yang tidak tamat sekolah dasar itu sempat hidup menggelandang bahkan jadi pengemis.

Baru di akhir masa remaja, Mulyana merasa menemukan panggilan hidupnya. Keluarganya menjual kebun untuk biaya awal Mulyana ikut klub renang.

Pengorbanan keluarga tidak sia-sia. Kemampuan renang Mulyana terus meningkat. Berbagai prestasi diraih mulai dari tingkat nasional hingga internasional.

Dari sejumlah bonus karena meraih prestasi di cabang renang, ayah 1 putri itu bisa membeli puluhan hektar kebun. Mulyana berharap kebun-kebunnya bisa jadi pegangan hidupnya di masa tua.

Setelah terbilang sukses, Mulyana pun tidak berpangku tangan. Uluran tangan Mulyana telah dirasakan banyak warga di sekitar tempat tinggalnya.

Untuk selanjutnya, Mulyana akan mewakili Indonesia dalam ajang Paralympic Games 2016 di Brasil.

Atlet kelas dunia yang kini berusia 35 tahun ini berharap ada perhatian terhadap nasib atlet, terutama atlet penyandang cacat yang biasanya sulit mendapat pekerjaan.

"Atlet penyandang cacat ya, khususnya MPC, ya minimal disetarakan gitu, minimal setara", ucap Mulyana.

Ingin lihat bagaimana kisah Mulyana yang bisa dengan ketidaksempurnaannya dapat tetap semangat hingga berhasil menjadi atlet renang kelas dunia? Saksikan Sosok Minggu Ini selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (22/2/2015), di bawah ini. (Vra/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya