GP Ansor Siap Bantu Tanpa Pamrih Bila Australia Terkena Bencana

"Jika Australia ada bencana, kita akan tulus membantu tanpa intervensi," kata Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid

oleh Audrey Santoso diperbarui 23 Feb 2015, 15:09 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 15:09 WIB
Nusron Wahid
Nusron Wahid (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengungkit bantuan sebesar 1 miliar dolar Australia untuk bantuan korban bencana tsunami Aceh pada Desember 2004 lalu. Hal itu dilontarkan Abbot sebagai upaya penolakan Australia terhadap eksekusi hukuman mati dua warga negaranya.

Menanggapi pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid mengatakan bantuan untuk warga Aceh 2014 silam tak dapat dibalas dengan menghentikan proses hukum 2 warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Nusron menilai, pihaknya tak mempermasalahkan jika Australia meminta mengembalikan bantuan tersebut.

Sebab, jelas dia, tsunami Aceh merupakan bencana alam, sementara 2 warga Australia tersebut merupakan pengedar narkoba yang harus diproses berdasarkan hukum di Indonesia. Pernyataan Tony dianggap Nusron sebagai bentuk intervensi hukum Indonesia.

"Kami sebagai rakyat Indonesia berterimakasih pada Pak Tony atas bantuan negaranya dalam musibah Tsunami di aceh. Jika Australia ada bencana, kita akan tulus membantu tanpa intervensi. Tapi kalau bantuan untuk Aceh diminta dikembalikan, kita akan kembalikan. Jangan dikaitkan dengan kedaulatan hukum Indonesia," ujar Nusron usai mengadakan pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).

Dalam pertemuan itu, Nusron meminta agar TNI turut serta mengamankan jalannya eksekusi mati para terpidana narkoba yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Ia pun mengucapkan terimakasih atas kesediaan TNI dan mengatakan siap mendukung keikutsertaan TNI dalam hal ini.

"Saya ucapkan terimakasih kepada TNI, kami pemuda Ansor siap di belakang TNI," ungkap Nusron.

Sebelumnya, PM Australia sudah berkali-kali mengajukan protes atas rencana eksekusi mati 2 warganya yang terlibat dalam sindikat narkoba 'Bali Nine', yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Terakhir kali, dia mengingatkan Indonesia agar tak melupakan hubungan dekat kedua negara tetangga itu yang diwujudkan dalam bentuk bantuan Australia sebesar 1 miliar dolar Australia.

"Jangan lupa, beberapa tahun lalu, saat Indonesia dilanda tsunami dari Samudera Hindia, Australia memberikan bantuan senilai 1 miliar dolar. Kita mengirim kontingen sebagai bentuk bantuan kemanusiaan," ujar Abbott. (Han/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya