Liputan6.com, Jakarta - Pengunjung Pondok Indah Mal (PIM) II, Jakarta Selatan, panik saat ruangan tersebut dipenuhi asap. Mereka berlarian keluar dan toko-toko pun langsung ditutup.
"Situasi PIM II dipenuhi asap. Orang-orang pada lari keluar, toko-toko pada tutup semua," kata salah seorang pengunjung PIM II, Trisna, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (27/2/2015).
Trisna menambahkan, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu tak terlalu membuat pengunjung panik. Asap itu diduga berasal dari sebuah lift yang dalam perbaikan namun tidak menimbulkan api.
"Tidak ada apinya, hanya dipenuhi asap," ujar dia.
Trisna mengaku tak mengetahui lamanya asap tersebut sirna dari ruangan tersebut. Karena saat kejadian, dia langsung berlari ke lantai dasar dan langsung pergi. "PIM nggak terlalu ramai. staf toko pada lari ke dalam langsung tutup toko. Pegawainya nggak lari keluar," ujar Trisna.
Suku Dinas Kebakaran Jakarta Selatan menyatakan, pihaknya memang mendapatkan kabar kejadian tersebut melalui masyarakat. Namun mobil pemadam tak diturunkan ke lokasi.
"Belum luncurkan (mobil pemadam kebakaran). (Karena) Belum ada laporan dari Pondok Indah Mal," kata petugas pemadam Saiful, saat dihubungi Liputan6.com.
Untuk itu dia meminta masyarakat yang melihat langsung, agar segera melaporkan kepada pihaknya. Saat ini, tim sedang menunggu kepastian informasi tersebut.
"Beluma ada tim (pemadam) ke sana. Kalau ada temen yang lihat langsung, positif ada kejadian itu, bisa segera laporkan kepada kami," ujar Saiful.
Sementara Bagian Humas Pondok Indah Mal, Hesti menyatakan, tak ada kobaran api di Pondok Indah Mal II. Yang ada hanya kepulan asap. "Di sini ada pekerjakan lift yang direnovasi. Hanya keluar asap (tapi) sudah teratasi," ujar Hesti saat dihubungi Liputan6.com.
Hesti mengakui asap tersebut memang cukup banyak. Kabar itu pun langsung tersebar di media sosial setelah diunggah para pengunjung.
"Memang asapnya cukup banyak. Di sini banyak penguunjung. Lihat asap mereka langsung tulis asap. (Tapi kami) sudah bisa mengatasi, sudah ditangani," tegas Hesti.
"Sudah selesai (kembali normal)," tukas Hesti. (Ali/Mut)