Liputan6.com, Cilacap - Pengacara penuh kontroversi Farhat Abbas kelar mengunjungi Lapas Batu, Nusakambangan siang ini. Dia baru saja bertemu dengan kliennya, Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa, terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria.
Dalam kunjungan ini, Farhat tampak didampingi asistennya, serta kekasihnya yang juga mantan asistennya, Regina. Dengan mengenakan kemeja putih dan memakai sepatu berlapis emas, Farhat sempat memberi keterangan usai dari Lapas Batu.
Farhat mengatakan, kliennya meminta kepada Presiden Joko Widodo agar menghitung secara jelas jumlah korban narkoba secara matematis. Karena dia melihat, narkoba tidak membunuh atau merusak semua generasi bangsa.
"Dia meminta Presiden hitungan matematisnya harus jelas. Jangan dibuat abstrak, bahwa narkoba itu membunuh atau merusak bangsa yang sangat banyak. Hitungan Presiden, sehari lima atau lima puluh, dan seterusnya," ujar Farhat di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (9/3/2015).
Farhat menambahkan, ini merupakan kali pertama ia menginjakkan kaki di Pulau Nusakambangan. Kata dia, awalnya di benak Farhat pulau itu terkesan menyeramkan.
"Ternyata prosesnya biasanya tidak terlalu jauh dan angker. Ternyata di sana saya tidak bisa nelepon dan tidak bisa bawa kamera yah. Kata pegawai lapas tidak boleh bawa kamera jadi saya harus berpikir dua kali, bahwa pengacara saja tidak boleh bawa kamera bagaimana bisa terjadi proses jual beli (narkoba) di dalam," ujar dia.
Karenanya, Farhat mengatakan, bahwa dalam kasusnya itu Sylvester bukan bandar. Melainkan hanya kurir yang terlilit faktor ekonomi.
"Jadi Sylvester bukan bandar, tapi faktor ekonomi melakukan itu. Dan dia sudah bertobat," kata Farhat.
Kejaksaan Agung akan melakukan eksekusi mati tahap 2 dalam waktu dekat ini di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, Kejaksaan sudah mengonfirmasi pelaksanaan eksekusi mati tidak jadi dilakukan akhir pekan ini.
Dari 10 terpidana mati kasus narkotika yang masuk daftar eksekusi tahap 2, tinggal Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati WN Filipina, yang belum dipindahkan ke Nusakambangan. Sementara semua terpidana mati lainnya sudah diangkut ke Pulau Nusakambangan.
Terpidana mati yang sudah ada di Nusakambangan yakni kelompok Bali Nine WN Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, serta terpidana mati WN Spanyol, Raheem Agbaja Salami. Mereka ditempatkan di Lapas Besi.
Lalu ada pula terpidana mati WN Perancis Serge Areski Atlaoui, WN Brasil Rodrigo Gularte, dan WNI Zainal Abidin. Ketiganya mendekam di Lapas Pasir Putih.
Kemudian terpidana mati WN Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa, WN Ghana Martin Anderson alias Belo, dan WN Nigeria Okwudili Oyatanze. Mereka ditempatkan di Lapas Batu. (Ali/Mut)
Farhat Abbas Pakai Sepatu Berkilau Emas Saat ke Nusakambangan
Dia baru saja bertemu dengan kliennya, Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa, terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria.
Diperbarui 09 Mar 2015, 14:16 WIBDiterbitkan 09 Mar 2015, 14:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Siap Debut di Shanghai, Mazda Mulai Pamer SUV Listrik EZ-60
Duduk Perkara Ketua PN Jaksel Atur Vonis Kasus Korupsi Minyak Goreng hingga Ditangkap Kejagung
Kata Ahli Soal Kaitan Merokok dengan Krisis Iklim
Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi
Tinggalkan Manchester United, Christian Eriksen Temukan Peminat Baru
Harga Emas Antam Masih Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah, Tembus Segini
Global Disability Summit: 15 Persen Proyek Pembangunan Negara Harus Fokus pada Inklusi Disabilitas
Inul Daratista Kenang Titiek Puspa: Dipinjami Uang Saat Dicekal, Diajak Kerja Biar Bisa Nyicil Rumah
Abdul Halim Iskandar dalam Pusaran Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim
Hujan Badai Paksa Hampir 300 Penumpang Pesawat Menginap di Landasan Pacu Bandara Semalaman
Kini Banyak Nonmuslim Bersedekah dan Berbuat Baik, Apakah Bisa Masuk Surga? Simak Kata UAH
Polisi Tangkap Mantan Artis Drama Kolosal, Diduga Terkait Peredaran Uang Palsu