Pemeriksaan Wakapolsek Gunungpati Bikin Penyidik Emosi

AKP Hadi sempat menolak diperiksa oleh Bidang Propam Polda Jateng. Menurutnya yang berhak memeriksanya adalah Polrestabes Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 12 Mar 2015, 18:17 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 18:17 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Semarang - Wakapolsek Gunungpati Semarang AKP Hadi menyerahkan diri ke Polrestabes Semarang, Jawa Tengah setelah buron selama 23 hari. Dia kemudian diserahkan kepada Divisi Propam Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan.

Menurut Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Hendra Supriyatna, penyidiknya sempat emosi karena AKP Hadi saat ditanya tidak menjawab dengan gamblang.

"Kondisi kejiwaannya masih labil, makanya belum bisa bertanya banyak. Selalu ngelantur dan malah buat emosi," kata Kombes Pol Hendra Supriyatna di Semarang, Kamis (12/3/2015).

AKP Hadi bahkan sempat menolak diperiksa oleh Bidang Propam Polda Jateng. Menurutnya yang berhak memeriksanya adalah Polrestabes Semarang.

Namun, berdasarkan pertimbangaan rekam jejak bahwa AKP Hadi pernah menganiaya PSK yang menolak melayani dengan gratis dan melepaskan tahanan perempuan yang terlibat narkoba, serta pelimpahan kasus dari Kapolrestabes Semarang, pemeriksaan tetap dilakukan Bidang Propam Polda Jateng.

"Tadinya tidak mau proses di Polda. Agak ulet. Dia sudah sering melakukan itu (pelanggaran)," kata Hendra.

Diantar Anak dan Istri

Dalam pemeriksaan awal, berdasarkan informasi keluarganya yang mengantar menyerahkan diri, diketahui bahwa AKP Hadi sempat berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya menyerahkan diri Rabu 11 Maret 2015.

Setelah mendapat dorongan dari keluarga dan teman-temannya, AKP Hadi baru bersedia mendatangi Mapolrestabes Semarang. Diantar istri, anak, dan menantunya yang juga bertugas di Mapolrestabes Semarang, AKP Hadi menyerahkan diri sekitar pukul 22.15.  

"Bahkan untuk menyerahkan diri itu saja, dia muter-muter. Tidak meminta pertimbangan atasan tapi orang lain. Keluarganya mengantar saja. Keluarganya dijadikan perisai," kata Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Hendra Supriyatna.

AKP Hadi mengamuk di Karaoke Cafe & Resto Kumala Asri dan Mapolsek Gunungpati 16 Februari lalu. Di Karaoke, ia menyekap 2 SPG dan memukul pegawai karaoke. Sedangkan di Markas Polsek, ia nyaris membunuh Kapolsek Gunungpati menggunakan parang yang merupakan barang bukti. Gagal membunuh Kapolsek, ia merusak mobil milik atasannya itu.‎ (Mvi/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya