Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya kejanggalan yang muncul selama persidangan kasus dugaan kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS) terus menarik simpati dan dukungan terhadap sekolah itu.
Sejumlah tokoh dan pegiat hak asasi manusia (HAM) yang awalnya percaya kasus ini benar terjadi, kini justru berbalik memberikan dukungan kepada JIS dan para terpidana untuk mendapatkan keadilan.
Salah satu tokoh pengusaha wanita yang juga orangtua murid di JIS, Shinta Kamdani mengatakan, pada awalnya kasus dugaan kekerasan seksual di JIS ini memang sangat meyakinkan.
Tapi sejalan dengan bergulirnya persidangan dan terungkapnya fakta-fakta medis dan fakta lain, lanjut dia, menjadikan kasus ini semakin absurd. Apalagi di balik pelaporan kasus ini ke polisi juga muncul permintaan uang ke JIS hingga triliunan rupiah sebagai ganti rugi.
"Sebagai orang Indonesia saya sedih, prihatin bahwa ada 7 pekerja kebersihan dan guru di JIS harus menjadi korban dari perbuatan yang saya yakin tidak pernah mereka lakukan. Jangan dilupakan, walaupun ini sekolah internasional, yang menjadi korban kasus ini adalah orang-orang Indonesia yang hidupnya sudah susah," kata Shinta di Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Shinta menilai kasus ini sebagai bentuk kriminalisasi, karena tidak didukung bukti-bukti medis yang kuat. Bahkan dalam kasus 2 guru yang melibatkan Neil Bantleman dan Ferdinant Tjong, tempat dan waktu peristiwanya tak jelas.
"Opini publik yang menyesatkan telah menjadikan kasus JIS seperti nyata. Karena itu sebagai ibu dan orangtua, kami berharap hukum dapat mengungkap kasus ini dengan seadil-adilnya. Ada anak dan istri para pekerja kebersihan serta guru yang sangat menderita dan sangat terancam masa depannya," ujar dia.
Menurut Shinta, JIS adalah institusi yang sangat mengedepankan aspek keamanan dan kontrol yang sangat ketat dalam lingkungan pendidikan. Kedua guru JIS yang sedang dalam proses peradilan saat ini, adalah guru yang telah mengabadikan hidupnya bertahun-tahun untuk pendidikan. (Rmn/Ado)
Dukungan untuk Pekerja Kebersihan dan Guru JIS Terus Mengalir
Shinta menilai kasus ini sebagai bentuk kriminalisasi, karena tidak didukung bukti-bukti medis yang kuat.
diperbarui 20 Mar 2015, 01:51 WIBDiterbitkan 20 Mar 2015, 01:51 WIB
Setelah pemeriksaan selama 10 jam, guru Jakarta International School (JIS) Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong resmi ditahan pada Senin 14 Juli 2014 kemarin. Penahanan itu terkait dugaan pelecehan seksual di terhadap anak di bawah umur.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangHarga Emas Cetak Rekor Termahal, Masih Terus Naik Lagi
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Doa-Doa Para Nabi yang Bisa Berikan Dampak Luar Biasa
Viral Baru Lebaran Melayu Didesain ala Ultraman, Ternyata Ada Peminatnya
Asal-usul Ceres, Planet Katai yang Diduga Miliki Air
Anggaran Kena Pangkas, KPK Kurangi Barang Cetakan hingga Gelar Pertemuan Daring
Presiden Prabowo Bakal Evaluasi PSN, LAM Minta Legislator dan Senator Jembatani ke Istana
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 6 Februari 2025
Putusan Dismissal Sengketa Pilkada 2024 Hari Pertama: 138 Gugur, 20 Lanjut Sidang
4 Film Indonesia yang Bakal Tayang Lebaran 2025, Film Animasi hingga Drama
Mengapa Allah Tidak Merahasiakan Malam Nisfu Sya'ban seperti Lailatul Qadar?
Kalau Sedang Tak Punya Uang dan Gelisah, Solusinya Datanglah ke Kuburan Kata Gus Baha, Begini Hikmahnya
MK Tolak Gugatan Danny Pomanto-Azhar Arsyad Terkait Pilgub Sulsel 2024
Mengenal Rip Current, Arus Balik di Pantai yang Bisa Mematikan