Liputan6.com, Jakarta - Kisruh di tubuh Partai Golkar diprediksi tidak akan membuat partai berlambang pohon beringin itu bubar. Biasanya Golkar akan melahirkan partai politik baru pascaperpecahan. Seperti Partai Hanura, Partai Gerindra dan Partai Nasdem yang dilahirkan tokoh-tokoh elit Golkar pasca perpecahan.
"Partai Golkar sudah biasa berkonflik. Dan dari konflik itu, saat ini sudah menghasilkan 4 partai politik, Gerindra, Nasdem, Hanura, PKPI. Kalau konflik sekarang melahirkan partai baru itu wajar saja. Biasanya kalau ada perpecahan di Golkar akan berimbas seperti itu," ujar Pengamat Politik dari Populi Center Nico Harjanto dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (21/3/2015).
Nico menjelaskan, munculnya partai politik baru lantaran setiap konflik yang terjadi di partai Orde Baru tersebut selalu menghasilkan pihak-pihak yang tidak puas. Hal itu pula yang membuat tertutupnya pintu perundingan antara elite yang bertikai.
"Saya kira peluang islah ada, kalau kubu yang kalah atau tidak diakui oleh Mahkamah Partai dan pemerintah mau lapang dada. Dan konflik ini akan selesai dengan baik, jika pihak yang menang mau mengakomodir pihak yang kalah," terang dia.
Â
Nico mengatakan, konflik harus dikelola secara baik. Bila tidak, perolehan suara Partai Golkar akan terus merosot dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu).
"Politisi di Partai Golkar harusnya sadar kalau mereka terus terlibat konflik, maka mereka sendiri yang rugi," pungkas Nico Harjanto.
Konflik semakin merunding di tubuh Golkar setelah Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono. Sementara Menteri Hukum dan HAm Yasonna Laoly mengatakan, putusan itu berdasarkan keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang mengabulkan menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol yang dpimpin Agung Laksono.
Tidak puas, pengurus Partai Golkar versi Munas Bali di bawah pimpinan Aburizal Bakrie alias Ical melaporkan Golkar kubu Agung ke Bareskrim Polri dengan tuduhan, pemalsuan dokumen dalam pelaksanaan Munas di Ancol. (Mvi/Sun)
Â
Advertisement