Berangkat ke Nepal, Tim Pencari Yakin 3 Pendaki Indonesia Selamat

Mereka akan mencari informasi dan berkordinasi untuk menemukan 3 pendaki Indonesia yang hilang kontak pascagempa dahsyat di Nepal,

oleh Kukuh Saokani diperbarui 29 Apr 2015, 16:19 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2015, 16:19 WIB
Gempa Nepal
THC Bandung menggelar konferensi pers sebelum memberangkatkan tim pencari pendaki Indonesia ke Nepal. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

Liputan6.com, Bandung - Tim pencari informasi keberadaan Jeroen Hehuwat (39), Kadek Andana (27) dan Alma Parahita (32), tiga pendaki Indonesia yang hilang kontak pascagempa dahsyat di Nepal, telah diberangkatkan.

Ketua Taruna Hiking Club (THC) Grahito Handaru mengatakan, tim yang terdiri dari Gyaista Sampurno, Viktor Tumaang dan Agung Adijana berangkat siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB dengan penerbangan komersial.

"Diperkirakan akan sampai Nepal malam hari. Keesokan harinya baru melakukan pencarian informasi dan berkoordinasi untuk menemukan tiga orang rekan kita," ucap Grahito saat ditemui di kawasan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/4/2015).

Menurut Grahito, dari persiapan yang dilakukan, tim yang berisi para ahli dan memiliki sertifikasi SAR ini akan berada di Nepal untuk beberapa hari. "Bisa lebih cepat bisa lebih lama. Kalau dibutuhkan waktu lebih lama, kita akan kirim tim lainnya," imbuh dia.

Selain itu, sambung Grahito, pihaknya telah berkoordinasi dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil atas kejadian ini dan Pemerintah Kota Bandung mengirimkan tim yang akan berangkat bersama ke Nepal.

Disinggung optimisme Taruna Hiking Club menemukan ketiga anggotanya, Grahito berkeyakinan tim bisa mendapat informasi dan ketiga anggotanya dalam keadaan hidup.

"Kami yakin tiga rekan kami masih hidup. Sebelum berangkat ke Nepal sudah banyak persiapan yang dilakukan dan ketiganya memiliki kemampuan dan kapasitas untuk keadaan darurat," pungkas Grahito.

Tim Kemanusiaan

Tiga anggota THC itu bagian dari tim kemanusiaan yang dikoordinasikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Terdiri dari beberapa unsur, termasuk dari kementerian terkait, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI dan Palang Merah Indonesia (PMI). Juga terdapat 2 dokter dari Polri, guna melengkapi 15 dokter dan tenaga medis yang telah disiapkan oleh BNPB.

Adapun hingga pagi tadi, Kemlu mendata terdapat 76 WNI di Nepal saat terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,9 skala Richter pada Sabtu 25 April 2015. 19 Di antaranya adalah WNI yang menetap di Nepal dan 57 WNI yang sedang melakukan kunjungan ke Nepal. Dari 19 WNI yang menetap, 13 WNI diketahui dalam keadaan selamat dan 6 WNI lainnya masih terus ditelusuri keberadaannya.

Sementara itu, dari 57 WNI yang sedang berkunjung, 35 di antaranya diketahui dalam keadaan selamat. Sedangkan 10 orang belum diketahui keberadaannya, dan 12 lainnya sudah meninggalkan Nepal setelah dibukanya kembali Bandara Internasional Kathmandu pada Minggu 26 April lalu. (Ans/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya