2.727 Jiwa Mengungsi Hindari Gunung Sinabung

Pengungsi berasal dari 4 desa yang terdapat di sisi selatan dan tenggara kawah gunung.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Jun 2015, 17:58 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2015, 17:58 WIB
Gunung Sinabung
Gunung Sinabung meletus dengan mengeluarkan abu vulkanik.

Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Sinabung, di Karo, Sumatra Utara, meningkat ke level awas. Akibatnya, 2.727 jiwa dari 677 kepala keluarga, mengungsi dari Gunung Sinabung.

"Pengungsi berasal dari 4 desa yang terdapat di sisi selatan dan tenggara kawah gunung. Sebanyak 963 jiwa (218 KK) warga Desa Tiga Pancur mengungsi ke Pos Paroki. Sedangkan 1.108 jiwa (381 KK) dari Desa Gurukinayan mengungsi ke Pos KNPI Kabanjahe," tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya, Kamis (4/6/2015).

Lainnya, 256 jiwa (68 KK) asal Desa Pintu Besi mengungsi ke Pos Pendopo Kantor Bupati Karo dan 400 jiwa warga Desa Berastepu mengungsi ke Pos Serbaguna Simpangempat.

BPBD Karo telah mendirikan dapur umum, posko pengungsi di 4 titik, 13 tenda pengungsi dan mencukupi kebutuhan dasar pengungsi.

Pendataan masih dilakukan BPBD untuk memudahkan dalam penanganan pengungsi. Tim Reaksi Cepat BNPB terus memberikan pendampingan BPBD Karo. Aktivitas masyarakat di Kabupaten Karo berjalan normal.

Peningkatan status dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4) sejak Selasa (2/6/2015) pukul 23.00 WIB tidak membuat warga Sinabung panik. Masyarakat sudah cukup beradaptasi dengan erupsi Gunung Sinabung yang meletus sejak Agustus 2010.
 
Aktivitas Gunung Sinabung terus dipantau. Guguran lava pijar dari puncak sejauh 1-2 km ke arah selatan dan 1 km ke tenggara. Terjadi 42 kali guguran dan tremor menerus.
 
Sementara itu, aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, juga masih tinggi. Sebanyak 339 jiwa (106 KK) masih mengungsi di empat pos pengungsian.

Pengungsi tersebar di Museum Ulu (190 jiwa, 60 KK), Gereja Siloam Salili (21 jiwa, 6 KK), Gereja Bukit Zaitun Tampuna (67 jiwa, 21 KK) dan rumah kerabatnya (61 jiwa, 19 KK). Sebanyak 54 KK harus dari Desa Belali dan Desa Tarorare harus direlokasi karena berbahaya dari ancaman awan panas.

BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp 150 juta dan logistik senilai Rp 357 juta. Status Gunung Karangetang tetap siaga (level 3). (Bob/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya