Ketua MPR: Salah Kota Lahir Sukarno Tanggung Jawab Tim Presiden

Tim komunikasi harusnya lebih cermat dalam menyusun pidato presiden.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Jun 2015, 13:54 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 13:54 WIB
Ketua MPR : Dibawah Lee Kuan Yew Singapura Berkembang Pesat
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo salah menyebutkan tempat kelahiran presiden pertama RI Sukarno. Kesalahan yang dibuat tim komunikasi presiden itu, kini jadi perbincangan. Tim komunikasi presiden juga sudah mengakui kesalahan tersebut.

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan kesalahan itu tidak seharusnya terjadi. Tim komunikasi harusnya lebih cermat dalam menyusun pidato presiden.

"Termasuk kesalahan yang tidak dapat dimaafkan," kata Zulkifli melalui pesan singkat, Jumat (5/6/2015).

Ketua Umum PAN itu menambahkan presiden memang punya hak untuk mengoreksi setiap pidato. Tapi, tim komunikasi seharusnya menggunakan kepercayaan yang diberikan untuk menyusun pidato dengan baik.

"Penyebutan nama tempat kelahiran Bung Karno yang salah, tentu ini menjadi tanggung jawab tim yang menyiapkan pidato presiden," imbuh Zulkifli.

Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit telah meminta maaf, karena hal tersebut merupakan kekeliruannya. Apalagi, Presiden Jokowi sempat menjadi bahan olok-olok.

"Kesalahan tersebut sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya. Karena ketika presiden sedang menyusun pidato tersebut, beliau bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar," kata Sukardi.

Menurut dia, waktu itu, Jokowi memintanya untuk memeriksa kota kelahiran Bung Karno. Sebab, seingat Jokowi, Bung Karno lahir di Surabaya. Tanpa memeriksa lebih mendalam dan seksama, Sukardi menginformasikan kepada Jokowi, Bung Karno lahir di Blitar.

Referensinya saat itu laman Tropenmuseum.nl. Laman tersebut menyebutkan Bung Karno lahir di Blitar. "Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901-Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia."

Selain itu, banyak bahan lain yang menyebutkan Sukarno lahir di Blitar. Ingatannya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil didengar di kampungnya, Bung Karno dilahirkan di Blitar.

"Untuk itu, dengan tulus saya mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya Ibu Megawati Soekarnoputri dan Ibu Puan Maharani yang hadir pada acara tersebut," kata Sukardi. (Bob/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya