Kepala Bappenas: Pemindahan Ibukota RI Mendesak

Usulan ini pernah mencuat dari pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Jun 2015, 19:58 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 19:58 WIB
Andrinof Chaniago
Andrinof Chaniago (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - DKI Jakarta dengan segala problematikanya memicu wacana pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan. Usulan ini pernah mencuat dari pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mendukung penuh wacana pemindahan Ibukota tersebut. Pasalnya kebutuhan pemisahan fungsi pemerintahan dan pusat bisnis semakin terasa da mendesak.

"Pemindahan ibukota sangat mungkin, wacanakan saja terus. Kebutuhan sangat terasa untuk memisahkan fungsi ibukota pemerintahan dan kota bisnis," ujar Andrinof usai Rapat Lanjutan Pembahasan Kerangka Ekonomi Makro 2016 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Terkait wilayah Indonesia yang tepat untuk Ibukota, sambung Andrinof, perlu dikaji lebih dalam. Namun dia menegaskan bahwa lokasi ideal untuk pemindahan ini berada di luar Jawa.

"Di Jakarta menjadi pusat bisnis dan perdagangan, sementara pusat pemerintahannya di kota yang baru," terangnya.

Dia memastikan, pemindahan Ibukota membutuhkan waktu cukup panjang. Biasanya memakan waktu paling cepat 10 tahun. "Pemindahan paling cepat 10 tahun. Itu belajar dari pengalaman 19 sampai 20 negara yang butuh waktu 10 tahun untuk membangun kota baru," pungkas Andrinof. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya