Mentan Bolos Rapat Kabinet 11 Kali

Dia mengatakan kerja nyata itu harus dilakukan di lapangan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 26 Jun 2015, 06:19 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 06:19 WIB
Serunya Diskusi ‘Lebaran Menjelang Harga Menjulang’
Mentan Amran Sulaiman saat menjadi pembicara pada diskusi ‘Lebaran Menjelang Harga Menjulang’ di Aula Gus Dur, Jakarta, Kamis (25/6/2015). Amran menjelaskan tentang kendala yang dialami lembaga yang dipimpinnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Amran Sulaiman mengaku kerap bolos dari rapat kabinet selama 8 bulan menjabat sebagai Menteri Pertanian. Dia mengaku lebih memilih banyak terjun langsung ke lapangan menemui para petani menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya pangan.

"Sidang kabinet saja, 11 kali saya tidak pernah hadir. Tapi kami hadir di tengah masyarakat melihat persoalan bangsa, khususnya pangan," ucap Amran di sela diskusi 'Mendorong Reformasi Tata Kelola Pangan Nasional' di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.

Amran mengatakan, kerja nyata itu harus dilakukan di lapangan. Karena dengan terjun langsung, pemerintah bisa mengetahui persoalan sebenarnya yang tengah dialami bangsa di sektor pangan.

"Kurangi seremoni. Swasembada pangan itu ada di lapangan, bukan di Ragunan (Kantor Kementerian Pertanian) di Jakarta," tandas Amran.

Pangkas Rantai Distribusi

Selain mengurus pertanian, Amran memantau harga-harga pangan. Dia menilai penyebab tingginya harga selama ini adalah panjangnya rantai distribusi produk pertanian. Tidak heran jika harga dari petani hingga konsumen terpaut cukup tinggi.

‎"Contohnya harga bawang. Di pasaran bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Petani bilang, 'harga segitu jahat itu pak'. Padahal di petani cuma Rp 6 ribu hingga 7 ribu per kilogram. Masak naiknya sampai 600%," papar Amran.

Oleh karena itu, Amran berharap, rantai distribusi pangan bisa dipangkas. Perbedaan harga pangan dari petani ke konsumen cukup wajar, sehingga semua sama-sama diuntungkan.

"Jangan sampai keuntungan harga hanya dinikmati tengkulak maupun pedagang saja," pungkas Amran. (Bob/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya