Liputan6.com, Yogyakarta - Dewi Wulandari kaget mendengar kabar Hercules yang diawaki suaminya, Kopilot Lettu Pandu Setiawan, jatuh di Medan, Sumatra Utara. Keluarga sudah mendapat kepastian dari TNI AU, Pandu masuk dalam daftar korban jatuhnya pesawat Hercules siang ini. Padahal, Pandu baru menikahi Dewi pada 26 April 2015 lalu.
Dewi mengaku masih berkontak dengan Pandu tadi pagi. "Saya nikah dengan Mas Pandu 26 April kemarin. Kita LDR (long distance relationship). Terakhir kontak tadi pagi," ujarnya di kediaman Pandu, Dusun Patukan Ambarketawang Gamping, Sleman, Selasa (30/6/2015).
Selama ini, Dewi mengenal Pandu sebagai sosok penyayang. Dia juga perhatian dengan keluarga. Oleh karena itu, dia terpukul ketika mendengar kabar tersebut.
Saat itu, dia tengah pulang dari pasar. Dia berharap suaminya dapat selamat dari kejadian tersebut. "Baru pulang dari pasar terus dapat kabar itu. Disuruh pulang ternyata pesawatnya jatuh, tapi belum tahu kondisi Mas Pandu-nya gimana," ujar Dewi.
Mertua Pandu, Haryoto, membenarkan pernyataan Dewi. Pandu adalah anak pertama dari 3 bersaudara. "Baru saja menikah 3 bulan ya, 26 April 2015," ujarnya.
Pantauan Liputan6.com, warga mulai berdatangan ke rumah Pandu. Sementara pihak AU sudah datang ke rumah korban pukul 16.50 WIB.
Pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Lanud Soewondo, Medan. Sebelumnya, pesawat terbang dari Bandara Roesmin Nurjadin menuju Tanjung Pinang dan transit di Lanud Soewondo.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Eko Hadi Sutedjo, memperkirakan korban tewas akibat jatuhnya Hercules di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara itu berjumlah 21 orang.
"Berdasarkan laporan yang kita terima saat ini korban tewas sudah mencapai 21 orang. Sedangkan data sementara yang kita peroleh, pesawat membawa sekitar 50 penumpang," kata Eko Hadi Sutedjo di lokasi kejadian, Selasa (30/6/2015). (Bob/Yus)
Advertisement