Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar kekurangan dana pengamanan untuk pilkada serentak segera ditutupi dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBN. Untuk itu, dia memerintahkan agar jajarannya saling berkoordinasi agar masalah kekurangan dana tersebut segera teratasi.
"Kekurangan biaya pengamanan inilah yang saya kira bisa dibantu dari APBN. Saya minta kepada Menko Polhukam, Mendagri, Kapolri, dan Menkeu secepatnya untuk berkoordinasi tentang masalah penganggaran untuk keamanan ini," ujar Jokowi saat menyampaikan pengantar dalam Rapat Terbatas terkait pelaksaan pilkada serentak di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015).
Bila urusan dana pengamanan telah selesai, Jokowi meminta agar masalah pengamanan yang menjadi tanggung jawab pihak kepolisian harus disiagakan. Polri, harus mampu mendeteksi berbagai potensi gangguan keamanan yang terjadi selama gelaran pilkada serentak.
"Dan saya juga minta kepada Kapolri untuk menyiagakan pasukannya ubtuk mendeteksi sedini mungkin. Mungkin kemungkinan adanya berbagai potensi adanya yang mengganggu keamanan pilkada. Keberhasilan pilkada ini, pilkada yang aman akan menjadi tolok ukur kualitas demokrasi kita," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, pilkada serentak akan dilakukan pada 9 Desember 2015. Akan ada 269 pilkada yang terdiri dari 9 pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 224 pemilihan bupati dan wakil bupati, dan 36 pemilihan walikota dan wakil walikota.
Dan menurut undang-undang nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada, pendanaan kegiatan Pilkada dibebankan pada APBD dan dapat didukung oleh APBN. Dengan demikian pemerintah pusat hanya akan menambah atau menambal biaya yang tidak bisa di danai oleh APBD.
"Dan saya dengar dana pilkada serentak yang hampir mencapai Rp7 triliun seluruhnya bisa ditanggung oleh APBD. Hanya biaya pengamanan dari kepolisian yang sepenuhnya tidak bisa dibiayai oleh APBD," ucap Jokowi. (Mvi/Ein)
Jokowi Minta Kekurangan Dana Pengamanan Pilkada Serentak Ditutup
Polri, harus mampu mendeteksi berbagai potensi gangguan keamanan yang terjadi selama gelaran pilkada serentak.
diperbarui 08 Jul 2015, 20:07 WIBDiterbitkan 08 Jul 2015, 20:07 WIB
Presiden Jokowi saat menunggu kedatangan Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Madame Liu Yuandong di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ikan Lemuru, Sang Penantang Salmon di Meja Makan
15 Tips Suara Bagus untuk Meningkatkan Kualitas Vokal Anda
Saksikan Sinetron Saleha Episode Senin 25 November 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Pelapis Cat Mobil Ini Dibekali Teknologi HydroGard, Simak Kelebihannya
Honkai: Star Rail Versi 2.7 Tampilkan Sunday dan Fugue, Simak Tanggal Rilis dan Fitur Terbaru!
Awas Penipuan Berkedok Petugas Bea Cukai, Simak Modusnya
Hari Guru Nasional 25 November, Intip Daftar Negara dengan Gaji Guru Tertinggi Dunia 2024
Simak, Profil Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2024
Noel Season di Central Park dan Neo Soho Mall, Ada Pohon Natal Raksasa dan Belanja sampai Tengah Malam
Tottenham Hotspur Siap Bajak Pemain Titipan Manchester United di Chelsea
6 Potret Nathalie Holscher di Pernikahan Sang Adik, Memukau Pakai Kebaya Kuning
Guru SLB di Pekalongan Viral usai Perlihatkan Teknik Pelafalan Bahasa Inggris yang Efektif bagi Siswa Tuli