Modernisasi Alat Intelijen, Bang Yos Lirik Rusia dan AS

Namun, modernisasi peralatan intelijen ini juga akan melihat kemampuan anggaran negara.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Jul 2015, 21:36 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2015, 21:36 WIB
20150708-Sutiyoso Resmi Jadi Kepala BIN-Jakarta-Sutiyoso 2
Letjen purnawirawan Sutiyoso saat pengambilan sumpah jabatan sebagai kepala BIN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Sutiyoso resmi menjabat sebagai Kepala BIN baru menggantikan Marciano Norman. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, berjanji memodernisasi peralatan intelijen agar tidak tertinggal dari negara-negara tetangga.

"Kita harus memiliki alat yang super canggih. Seperti apa, tentu ini masalah teknis yang enggak bisa saya jelaskan," ujar Sutiyoso usai dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7/2015). ‎
‎
Sutiyoso mengungkapkan, modernisasi peralatan BIN ini akan didatangkan dari berbagai negara yang memproduksi alat-alat canggih untuk menunjang kinerja intelijen. ‎Ada 2 negara yang dibidiknya karena dikenal sebagai negara produsen alat intelijen canggih.

"Saya akan datangkan dari berbagai referensi. Nanti akan kita lihat yang dimiliki negara-negara besar seperti Rusia, Amerika, apa yang mereka miliki, karena di dalam intelijen itu kan ‎mempunyai komunitas internasional juga," jelas pria yang akrab disapa Bang Yos itu.

Namun, modernisasi peralatan intelijen ini juga akan melihat kemampuan anggaran negara. Oleh karena itu, pembelian alat-alat intelijen akan dilakukan secara bertahap.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berjanji akan membangun intelijen yang tangguh dan profesional. Dia sadar, ke depan banyak sekali pekerjaan yang menghadang. Dia pun akan melakukan perbaikan struktur organisasi BIN dengan meningkatkan sumber daya manusia maupun perlengkapan yang dimiliki.

Sutiyoso mengatakan modernisasi perlengkapan BIN ini juga untuk mengantisipasi masalah radikalisme dan terorisme yang merupakan ancaman nyata bagi bangsa.

"Salah satunya itu yang perlu kita waspadai adalah radikalisme, juga terorisme, karena mereka bisa melakukan doktrin lewat dunia maya," ungkap Bang Yos.

Untuk itu, lanjut dia, BIN harus memiliki alat canggih. Menurut dia, pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber, sehingga ke depan BIN akan lebih terbuka.

"Artinya, akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi apa saja, berpartisipasi yang ada kaitannya dengan keamanan negara," pungkas Sutiyoso.

Janji Sutiyoso

Pada sumpah jabatannya saat dilantik, Sutiyoso menyatakan akan menjalankan tugas dan wewenang dalam jabatannya sebagai Kepala BIN dengan objektif, berani, dan profesional.
‎
"Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara, di setiap tempat, waktu, dan dalam keadaan bagaimana pun juga," ‎ucap Sutiyoso.
‎
"Bahwa saya, pantang menyerah dalam menjalankan segala tugas dan kewajiban tugas jabatan. Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimana pun juga," imbuh dia. (Bob/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya