Kunjungi Singapura, Jokowi Fokus Bahas Pengembangan Batam

Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Singapura, Batam dan sekitarnya merupakan wilayah yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Jul 2015, 10:12 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 10:12 WIB
5 Cerita di Balik Kunjungan Jokowi ke Singapura
Lampu kamera tak henti berkedip menyorot sosok kurus berbatik tersebut. Jokowi pun tak henti menebar pesonanya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Singapura. Dalam lawatannya tersebut, Presiden diagendakan mengikuti sejumlah pertemuan. Salah satu fokus Jokowi yaitu mengenai peningkatan kerjasama antar kedua negara di bidang ekonomi terutama mengenai pengembangan ekonomi dikota Batam dan sekitarnya.

‎"Saya kira saya akan fokus bicara masalah penanganan Batam, Bintan dan Karimun karena memang bertahun-tahun kita tidak konsentrasi ke sana padahal ada sebuah potensi yang bisa diangkat dan diharapkan nanti ada kesepakatan," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2015).

‎Jokowi mengaku tidak mau terlalu banyak membawa agenda dalam kunjungannya tersebut. Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Singapura, kawasan Batam dan sekitarnya merupakan wilayah yang mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi, khususnya bagi Singapura.

"Saya memang tidak ingin bicara terlalu banyak, hanya ingin fokus ke situ. Kalau memang kira-kira ada minat untuk pengembangan ya mau kita seperti apa, maunya Singapura seperti apa, tapi menurut saya yang terpenting pengembangan di Batam dan sekitarnya harus dilanjutkan, jangan sampai stuck terlalu lama," kata dia.

Walau demikian, Jokowi mengaku akan tetap melakukan tawar menawar dengan pihak Singapura. Beberapa opsi penawaran agar para investor Singapura masuk ke wilayah tersebut telah disiapkan.

"Ya kita national interest tetap jadi pegangan untuk kepentingan nasional kita, gak ada yang lain. Artinya harus punya bargaining yang kuat kita kalau mau serius ke sana, kalau enggak mau saya kira banyak lainnya yang antre," ucap Jokowi.

Dia juga mengatakan, dalam kunjungannya itu delegasi Indonesia akan bertemu dengan para pebisnis asal Singapura dan meyakinkan kalau bahwa iklim investasi di Indonesia dari waktu ke waktu sudah cukup baik. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga akan menjabarkan mana saja peluang investasi dibidang pembangunan infrastruktur yang menguntungkan bagi para investor.

"Menyampaikan kondisi ekonomi kita. Saya tidak mau jualan sumber daya alam. Akan disampaikan‎ peluang-peluang investasi kita yang bisa dimasuki seperti pelabuhan, power plant, jalan tol, terutama infrastruktur," pungkas Jokowi. 

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi mengajak beberapa menteri di Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Kepala BKPM Frangky Sibarani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Selain bertemu Presiden dan Perdana Menteri Singapura, sejumlah agenda penting telah menanti mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Termasuk di antaranya bertemu pelaku bisnis di Negeri Singa. "Di tanggal 28, selain bertemu dengan presiden dan PM Singapura, presiden juga akan menjadi keynote speaker dalam pertamuan bisnis yang akan dihadiri lebih dari 150 CEO besar di singapura," ujar Menlu Retno LP Marsudi. 

Ketika disinggung tujuan utama lawatan Jokowi, Retno menyebut Jokowi akan mengujungi Singapura dalam rangka memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. "Sekali lagi, saya tekankan, tujuan utama kunjungan kenegaraan adalah memperkokoh hubungan ekonomi Indonesia dengan Singapura," kata Retno.

Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin negara ASEAN (organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara). Selain itu Jokowi bersama pemimpin negara lainnya akan membahas mengenai solusi mengurangi kebakaran hutan. (Luq/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya