Komitmen Jokowi: Bangun Papua Jadi Tanah Damai

Saat ini, pemerintah juga sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Agu 2015, 10:59 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2015, 10:59 WIB
Perbatasan RI-Papua Nugini
Tarian kolosal di Skow, Merauke, Papua yang masuk dalam perbatasan Indonesia-Papua Nugini. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu yang menjadi sorotan dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi yang disampaikan hari ini, adalah perhatian kepada tanah Papua.

"Pemerintah berkomitmen untuk membangun Papua dan menjadikan Papua sebagai Tanah Damai," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan di Ruang Rapat Paripurna Utama atau Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2015).

Jokowi berharap, kerusuhan seperti kasus Tolikara, seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan. Pemerintah pun akan memberikan akses bagi wartawan asing untuk masuk dan meliput di Papua.

"Pemerintah juga berkomitmen untuk melindungi masyarakat adat yang menghadapi konflik agraria, menurunkan emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan, mengelola hutan secara lestari, melindungi nelayan dari para pencuri ikan dari negara-negara lain," paparnya.

"Selain itu juga melindungi generasi mendatang dari ancaman bahaya narkoba, serta membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat," urai Orang Nomor Satu di Indonesia itu.

Saat ini, tambah Jokowi, pemerintah sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Air.

"Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu. Anak-anak bangsa harus bebas menatap masa depan yang terbentang luas," jelasnya.

"Semua itu merupakan langkah awal pemerintah untuk menegakkan kemanusiaan di bumi Nusantara," pungkas Jokowi. (Tnt/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya