Ahok-Djarot Lepas Napak Tilas Proklamasi dari Bekas Rumah Maeda

Kemerdekaan Indonesia, kata Wagub Djarot, adalah hasil tetesan keringat, darah, dan nyawa para pejuang, bukan hadiah dari Jepang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Agu 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2015, 18:30 WIB
ahok-dajrot
Ahok-Djarot melepas Napak Tilas Proklamasi dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Minggu (16/8/2015). (Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, melepas peserta Napak Tilas Proklamasi dari bekas rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Rumah di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat itu kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Dalam sambutannya, Djarot mengapresiasi rangkaian acara Napak Tilas Proklamasi ‎yang digelar menjelang puncak perayaan HUT ke-70 Republik Indonesia. Momen ini diharapkan mampu menginspirasi para generasi penerus bangsa.

‎"Kita ingin masyarakat memahami bahwa kemerdekaan Indonesia tidak turun dari langit begitu saja," ujar Djarot di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2015).

Kemerdekaan Indonesia, kata dia, adalah hasil tetesan keringat, darah, dan nyawa para pejuang, bukan hadiah dari Jepang. "Meskipun lokasi ini adalah rumah Laksamana Maeda, tapi Jepang tidak begitu saja menyerahkan kemerdekaan ke Indonesia,"‎ ucap Djarot.

"Laksamana Maeda hanyalah satu orang Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia," imbuh dia.

Untuk menanamkan nilai perjuangan para pendahulu terhadap generasi muda, Djarot berharap para pelajar sering berkunjung ke lokasi-lokasi bersejarah di Jakarta. Setiap libur akhir pekan diharapkan para pemuda tidak hanya ke tempat hiburan, tetapi juga ke museum-museum bersejarah.

"Saya minta ke depan setiap hari Sabtu atau Minggu seluruh pelajar bisa mengunjungi museum ini supaya bisa menginspirasi kita semua," harap Djarot.

Napak Tilas Proklamasi ini dimulai dari rute Gedung Pancasila, Gedung Joeang, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, makam Fatmawati di Karet Bivak, dan berakhir di Tugu Proklamasi.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi sendiri sebelumnya merupakan kediaman Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, Laksamana Muda Tadashi Maeda.

Laksamana Maeda merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia memiliki peran cukup penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Laksamana Maeda mempersilakan rumahnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi oleh Sukarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Subardjo. Ia juga menjamin keselamatan para proklamator tersebut. (Ado/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya