Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bukanlah hal tabu. Menurut pria yang karib disapa JK itu, perubahan merupakan keniscayaan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
"UUD suatu negara bukanlah jimat yang bersifat tetap," ucap JK saat membuka Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR, di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
"Di Thailand tiap pemerintahan berubah, UUD Thailand (berubah) sampai 300 pasal. Malaysia juga ubah UUD. Suatu perubahan UUD keniscayaan karena dinamika bangsa. Tapi yang tak berubah falsafah bangsa itu, tentang Pancasila, NKRI, dan sistem yang disusun bersama," imbuh dia.
Namun, kata JK, mengubah UUD tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Menurut dia, lebih mudah mengubah undang-undang biasa daripada UUD 1945.
"Amandemen tidak sesuai yang dikira. Harus ada sidang MPR dan ada tahapan. Beda dengan UU, yang diputus 560 orang DPR, tapi bisa diubah Hakim Konsitutisi. Kalau amandemen harus dua per tiga anggota MPR. Bisa (diubah UUD), tapi tidak gampang," ujar JK.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menambahkan, dalam suatu negara tidak ada konstitusi yang sempurna. Konstitusi yang ada saat ini perlu diubah agar menyesuaikan dengan karakter bangsa.
"Memang tidak ada konstitusi yang sempurna karena tantangan zaman terus berubah. Konstitusi bukan baik buruk karena bukan produk etika. Konstitusi bukan benar salah karena bukan produk ilmiah," tutur dia.
"Apabila belum sesuai, kita perbaiki konstitusi sesuai dengan karakter kita. Dalam rangka menata sistem ketatanegaraan kita," tandas Zulkifli. (Ndy/Mut)
JK: UUD 1945 Bukan Jimat, Bisa Diubah
Menurut JK, melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bukanlah hal tabu.
Diperbarui 18 Agu 2015, 16:06 WIBDiterbitkan 18 Agu 2015, 16:06 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Resep Kreas Pastel Aneka Isi dari Abon sampai Tuna Buat Teman Kudapan
Rugikan Nigeria, Binance Kena Denda Rp 1,2 Kuadriliun
Bos GameStop Tambah Kepemilikan Saham di Alibaba Jadi Rp 16,3 Triliun
24 Februari 1942: Voice of America Siaran Perdana ke Jerman di Tengah Perang Dunia II
Mengenal Air Terjun Penawangan Srunggo, Wisata Alam Hidden Gem di Bantul
Indonesia Running Series 2025 Digelar di 4 Kota
Survei: 25-30 Tahun Jadi Usia Paling Ideal Nikah, Faktor Ekonomi Jadi Kunci
Mimpi Ketinggalan Bis: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Tips Rahasia Merebus Ubi Agar Cepat Empuk dan Tidak Hambar
Gempa M5,3 Guncang Waingapu Sumba Timur NTT Senin Dini Hari 24 Februari 2025
Dari Jakarta ke Samarkand: WNI Perkenalkan Warisan Imam Bukhari untuk Dunia Muslim
Hasil Liga Inggris: Kalahkan Manchester City di Etihad, Liverpool Jauhi Kejaran Rival