DPR Minta Pansel Telusuri Rekening Mencurigakan Capim KPK

Pansel KPK juga harus langsung klarifikasi terhadap capim yang dilaporkan PPATK tersebut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 20 Agu 2015, 14:31 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2015, 14:31 WIB
20150704-Pansel KPK Umumkan Para Pendaftar-Jakarta-Destry Damayanti
Pansel KPK memberikan keterangan pers di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7/2015). Pansel KPK mengumumankan sebanyak 194 pendaftar yang lolos seleksi tahap awal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 10 rekening mencurigakan milik calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasil temuan tersebut sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk diserahkan kepada Pansel KPK.

Sebagai mitra kerja KPK, Komisi III DPR meminta Pansel KPK untuk menindaklanjuti secara serius temuan PPATK tersebut. Tujuannya, agar c‎apim KPK yang lolos, bersih dari fitnah.

"Saya kira Pansel KPK harus mendalami temuan PPATK ini secara serius," kata anggota Komisi III DPR Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berujar, Pansel KPK juga harus langsung klarifikasi terhadap capim yang dilaporkan PPATK tersebut.

‎"Di samping melakukan tracking atas transaksi-transaksi yang dicurigai itu, Pansel KPK juga melakukan klarifikasi dengan capim KPK yang bersangkutan," ujar Sani.

Ketika hal tersebut sudah dilakukan, ‎maka Pansel bisa langsung meminta para capim KPK yang namanya terdaftar di PPATK segera melakukan klarifikasi kepada publik. Jika tidak bersedia, Pansel bisa langsung mendiskualifikasi capim yang bersangkutan. (Bob/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya