Liputan6.com, Jakarta - Duka menggelayut saat jenazah pramugari Pesawat Trigana yang jatuh di Papua, Dita Amelia Kurniawan, tiba di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak. Jenazah Dita tiba menggunakan ambulans pada pukul 13.30 WIB dari rumah duka di bilangan Koja, Jakarta Utara.
Para keluarga dan sahabat dari Trigana air pun hadir. Hanya raut sedih di wajah mereka. Tetes air mata tidak terbendung ketika saat salah satu perwakilan Trigana Air mengucapkan pesan terakhir.
Isak tangis semakin menjadi ketika jenazah Dita yang berada di peti jenazah perlahan diturunkan ke liang kubur.
"Kita ikhlaskan adik kita, saudara kita atas kepergiannya. Semoga diterima di sisi Allah," ujar salah satu rekan Dita dari Trigana Air yang enggan menyebutkan namanya itu.
Kesedihan paling mendalam dirasakan oleh ibunda almarhum. Tak kuasa menahan sedih, wanita berjilbab itupun pingsan. Berat baginya, melepas buah hati untuk tidur selamanya di samping sang kakek.
Baca Juga
Tante Dita, Reloisa (35) pun demikian. Terlebih, dia pula yang datang ke Papua untuk memastikan almarhum telah tiada. Dia mengaku masih tidak percaya saat sang ponakan telah berpulang lebih dahulu.
"Saya enggak percaya awalnya mendengar kabar. Saya sendiri akhirnya berangkat ke Papua, untuk memastikan almarhum," cerita Reloisa.
Dia menegaskan saat Dita berhasil dievakuasi, jasadnya masih utuh. "Mudah dikenali, tidak ada satupun yang hilang. Lengkap semua," ungkap Reloisa.
Advertisement
Asuransi Belum Diterima
Paman korban, Redamir (40), mengaku keluarga belum menerima asuransi dari pihak Trigana. "Belum ada. Belum kita terima asuransi itu. Kita masih dalam suasana berduka saja," ungkap Redamir.
Namun, keluarga tidak mau ambil pusing. Keluarga masih fokus pada pemulangan dan pemakaman jenazah Dita.
"Kita enggak fokus ke sana. Kita ingin jenazah pulang dulu dan bisa disemayamkan. Mungkin setelah 7 atau 14 hari baru kita bahas. Tapi memang sampai sekarang pihak Trigana belum ada kabar soal asuransi," pungkas Redamir. (Bob/Mvi)