Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat melakukan reklamasi 17 pulau di teluk Jakarta. Langkah itu menuai perdebatan.
Direktur Eksekutif Indonesia Water Institute Firdaus Ali menegaskan reklamasi salah satu upaya mencari solusi mengatasi masalah di Jakarta. Masalah yang dimaksud yaitu land subsidence atau penurunan muka tanah.
Sebenarnya, kata dia, ini masalah yang lebih mengancam daripada dampak reklamasi itu sendiri.
"Penurunan muka tanah terus terjadi di wilayah Jakarta setiap tahun. Penurunan ini berbeda di setiap titik di Jakarta, yang paling parah memang di utara Jakarta. Kalau laju ekstraksi air tanah yang merupakan penyebabnya tidak ditangani serius, maka Jakarta 40 tahun ke depan akan tenggelam," ujar Firdaus dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).
Oleh karena itu, dia mendorong agar reklamasi Jakarta segera direalisasikan. Masyarakat perlu tahu tentang hal tersebut. Sebab, sangat disayangkan jika masyarakat DKI selalu salah paham mengenai reklamasi.
"Sangat disayangkan kekhawatiran yang berlebihan terhadap dampak reklamasi. Sebab, banyak solusi untuk mengatasi dampak negatif di Jakarta jika reklamasi dilakukan. Selain itu penambahan lahan sangat penting, karena ada tidaknya reklamasi, penduduk DKI selalu mengalami pertumbuhan," terang Firdaus.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna juga memberikan beberapa catatan terkait proyek reklamasi 17 pulau Jakarta.
Pertama, pembangunan harus berkelanjutan, di mana sumber daya jangan sampai habis. Kedua, tak memisahkan kawasan yang direklamasi dengan daratan Jakarta.
"Karena kedua-duanya harus terintegrasi. Apalagi, kita enggak tahu, ke depannya akan dibuat seperti apa," jelas alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung itu.
Ketiga, lanjut dia, harus segera menetapkan zonasi ruang sesuai pemanfaatannya dengan mempertimbangkan aspek-aspek keadilan.
"Supaya tidak ada kantong-kantong yang memisahkan, Terakhir, kalau ada hal-hal terkait daya tampung, seperti air, sumber materialnya, harus diperhatikan dari sekarang, karena Jakarta masih serba kekurangan," pungkas Yayat. (Bob/Ado)
Ini Cara Agar Jakarta Tak Tenggelam 40 Tahun ke Depan
Masalah yang lebih mengancam daripada dampak reklamasi.
diperbarui 22 Agu 2015, 23:51 WIBDiterbitkan 22 Agu 2015, 23:51 WIB
Seorang warga kampung nelayan berunjukrasa Bulak Cumpat dan Nambangan menolak rencana reklamasi laut di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya, Jumat (21/1). (Antara)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
10 Brand Pasta Gigi Tertua di Dunia, Dua Masih Jadi Favorit di Indonesia
Resep Putri Salju Terigu 500 Gram yang Lembut dan Lezat, Kue Favorit saat Lebaran
100 Hari Prabowo-Gibran, Bidang Pertahanan Sudah On The Track?
Manfaat Lemon Menurut Thibbun Nabawi, Bisa Perbaiki Suasana Hati dan Menyehatkan Otak
Pasang PPF di Sini Lalui Proses Detailing dan Coating, Bodi Mobil Dijamin Kinclong
Genjot 3 Juta Rumah, Fahri Hamzah Dorong Hunian Layak Berbasis Komunitas
VIDEO: Dihadiri Prabowo, Begini Penampakan Parade HUT Republik India
Top 3 Tekno: Hacker Incar Layanan Keuangan dan E-commerce di Indonesia Tuai Perhatian
Desa Binaan UMY Hermoyo Edupark Akan Buka saat Libur Lebaran
Zhao Lusi Traktir Penggemar Makan Malam Mewah, Ditopang Tongkat Saat Isi Acara Perdana Sejak Hiatus
Kesan Presiden Prabowo Saat Kunjungi India, Merasa Terhormat Bisa Mengulang Sejarah Seperti Soekarno
Makan Sahur: Hukumnya dan Termasuk Perkara yang Bagaimana?