Merasa Tak Didengar Ahok, PKL Monas Mengadu ke Jokowi

Mereka meminta Jokowi turun tangan menangani permasalahan pedagang kecil di Jakarta.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 28 Agu 2015, 18:38 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 18:38 WIB
20150828-Unjuk-Rasa-Lawan-Ahok-Jakarta
Kelompok LawanAhok berteriak saat demo di rumah dinas Gubernur Basuki T Purnama, Jakarta (28/8/2015). Aksi LawanAhok ini ungkapan kekecewaan atas tindakan Pemprov DKI yang dinilai semena-mena kepada rakyat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang dari berbagai elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Tarik Mandat menggelar demo di depan Istana Merdeka.

Massa yang di dalamnya terdapat Pedagang Kaki Lima (PKL) itu mengadukan nasib ke Jokowi terkait kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ‎yang melarang mereka berjualan di Monas. Mereka meminta Jokowi turun tangan menangani permasalahan pedagang kecil di Jakarta.

"Ini ngaduin Ahok ke Jokowi. Karena demo berkali-kali ke Ahok udah nggak didengar," ujar salah satu PKL Monas, Siti Aminah, di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015).

‎Perempuan paruh baya itu bahkan merasa dikhianati Ahok karena kebijakannya melarang PKL Monas berjualan di dalam area Monas. Ia juga mengaku gerobak serta barang dagangannya diambil paksa Satpol PP.

"Kami sudah dikhianati sama Ahok. Barang dagangan kami diambil secara paksa, kayak orang nggak punya etika aja," ucap Aminah.

Jika keluhan tersebut tidak direspons pemerintah, PKL mengancam tetap akan berjualan di dalam area Monas. Mereka akan merangsek masuk melalui celah-celah pagar Monas.

"Kalau nggak ditanggapi, kami akan melawan. Paguyuban kami (PKL Monas) besok mau menyusup masuk (ke area Monas). Kalau dihadang Satpol PP, kami siap melawan," ancam dia.

Massa yang juga tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) ini menuntut Jokowi-JK lebih memperhatikan nasib pedagang kecil. Mereka meminta Jokowi menginstruksikan Ahok agar kembali mengizinkan PKL berjualan di area Monas.

"Saya juga meminta pedagang yang asli diizinkan berjualan di Monas, bukan oknum-oknum yang rese (pedagang dan pengamen yang meresahkan masyarakat)," pinta Aminah.

‎Unjuk Rasa Ricuh

Unjuk rasa yang dilakukan oleh massa gabungan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), dan PKL Monas ini sempat ‎diwarnai kericuhan. Keributan bermula saat massa membakar ban di depan Istana Merdeka. Aksi saling dorong antara demonstran dan aparat pun tak terhindarkan.

"Yang memprovokasi nggak dari kita aja, polisi juga. Masak kedorong massa sedikit aja ada yang mukul tadi," kata seorang mahasiswa, Alex.

Aktivis IMM dari Jambi itu mengaku sempat menjadi korban pemukulan oknum polisi lantaran diduga sebagai provokator keributan. Bahkan ia sempat ditendang saat terjebak di kerumunan massa.

"Saya diteriaki (dituduh) provokator. Padahal saya nggak ajak temen-temen saya ribut," tutur dia.

Meski sempat diwarnai kericuhan, aksi demonstrasi ini kembali kondusif. Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB. Massa berjanji kembali turun ke jalan jika tidak ada terobosan yang lebih baik dari pemerintahan Jokowi-JK. (Ali/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya