Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang meminta Pimpinan DPR untuk tidak 'gila' hormat. Hal itu dikatakan lantaran terdapat karpet merah yang terpasang di depan pintu masuk Gedung Nusantara III DPR hingga ke depan pintu lift khusus Pimpinan MPR/DPR dilengkapi tali pembatas yang juga berwarna merah.
Pintu itu hanya boleh dilalui Pimpinan Parlemen dan tamu-tamu VIP, atau tamu kenegaraan baik dalam maupun luar negeri.
Baca Juga
Profil Heri Gunawan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang Diperiksa KPK, Pebisnis Ulung yang Punya Rekam Jejak Perjuangkan Isu Ekonomi Rakyat
Pangeran Senayan Verrell Bramasta Buktikan Kinerja Gemilang di 3 Bulan Pertama sebagai Anggota DPR RI
VIDEO: DPR Soroti Lambannya Penanganan Kasus Penganiayaan Karyawan oleh Anak Pemilik Toko Roti
"Saya minta itu dicabut lah, orang lewat jadi terganggu," kata Oesman Sapta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Advertisement
Jika ada yang mencoba melewati karpet merah selain orang yang sudah ditentukan, mereka akan langsung ditegur dan diarahkan untuk masuk dari pintu sebelah kiri dan kanan yang tidak dilalui oleh karpet merah. Karpet itu mulai terpasang sejak DPR Periode 2014-2019 dilantik yang dipimpin oleh Setya Novanto.
Oesman Sapta sebagai Wakil Ketua MPR dan Wakil Ketua DPD mengaku sama sekali tak tahu mengenai pemasangan karpet tersebut. Dia menilai, pemasangan karpet adalah inisiatif Pimpinan DPR yang ingin dihormati.
"Lu pikir orang dihormati gara gara karpet? Orang dihormati itu karena isi manusianya. Jangan lah Gila hormat," ujar pria yang biasa disapa Oso ini.
Oso juga menilai pemasangan karpet itu sama sekali tak mencerminkan lembaga wakil rakyat yang seharusnya dekat dengan rakyat. Menurut dia,a danya karpet merah itu justru membuat lembaga parlemen menjaga jarak dari rakyatnya.
"Harusnya Kalau ada tamu negara saja ini (karpet merah) baru dipasang," keluh Oso.
Meski demikian, Oesman Sapta mengaku belum menyampaikan keluhannya ini secara langsung kepada Pimpinan DPR atau pun pihak Kesekjenan. (Ali/Mut)