Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap masih mengepung Pulau Sumatera. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi, Pulau Sumatera dikepung oleh 759 titik panas.
"Sampai pagi pukul 07.00 WIB untuk wilayah di Sumatera ada 759 titik. Sedangkan di Riau 164 titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiaun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin 31 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, titik panas terbanyak ada di Jambi yaitu 250 titik, Sumatera Selatan 247 titik, dan Riau 164 titik. Kemudian Bangka Belitung 82 titik, Sumatera Barat 6 titik, dan Bengkulu 1 titik panas.
Khusus di Riau, dari 164 titik panas yang terdeteksi, 120 di antaranya diduga akibat kebakaran lahan dan hutan. Sementara sisanya 44 hanyalah titik-titik asap.
Lebih lanjut ia mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Riau membuat jarak pandang pada pagi hari menjadi terbatas. Misalnya di Pekanbaru, jarak pandang hanya 1 kilometer.
"Daerah paling parah terkena dampak paparan kabut asap dari pantauan kita adalah Pelalawan dengan jarak pandang hanya menyisakan 800 meter," ujar Slamet Riyadi. (Ant/Sun/Mvi)
759 Titik Asap Kepung Sumatera
Khusus di Riau, dari 164 titik panas yang terdeteksi, 120 di antaranya diduga akibat kebakaran lahan dan hutan.
diperbarui 01 Sep 2015, 08:08 WIBDiterbitkan 01 Sep 2015, 08:08 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab