Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan guru dan pegawai di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau gelar salat istisqa. Berlangsung di halaman Kantor Dinas Pendidikan di Jalan Pattimura, jemaah salat meminta Allah menurunkan hujan di Riau supaya kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan menghilang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zufadil mengatakan, sejak kabut asap menyelimuti kota itu, aktivitas pendidikan nyaris lumpuh. Peserta didik selalu diliburkan supaya tak terjangkit penyakit karena udara tercemar.
"Sudah beberapa pekan ini aktivitas pendidikan di Pekanbaru mulai dari SD hingga SMA sederajat terganggu. Kita tak tahu kapan kabut asap ini hilang, makanya hujan adalah salah satu solusi," kata Zufadil, Sabtu (12/92015).
Advertisement
Pekan ini, sudah 2 kali peserta didik diliburkan. Terakhir, siswa terpaksa dipulangkan pada Jumat kemarin karena kabut asap kian pekat.
"Senin depan baru sekolah lagi. Itu pun masih melihat kondisi cuaca, kalau kabut asapnya masih pekat seperti ini, sekolah bisa diliburkan lagi," ungkap Zulfadil.
"Dengan adanya hujan, semoga saja kabut asap bisa hilang," pungkas dia.
Sejak dilanda kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan, sudah beberapa kali masyarakat Pekanbaru menggelar salat istisqa. Baik itu yang digagas Pemerintah Provinsi Riau, Pemkot Pekanbaru, Polresta Pekanbaru, hingga masyarakat.
Hasilnya, hujan memang pernah turun meski hanya beberapa kali dan beberapa jam saja. Hujan berhasil mengusir kabut asap selama sehari. Tak lama kemudian, asap kembali menyelimuti Pekanbaru dan beberapa kabupaten di Riau. (Ado/Ali)