Udara Berbahaya, Sekolah di Riau Masih Diliburkan

Untuk mengejar ketertinggalan, guru-guru diinstruksikan untuk memberi pekerjaan rumah ke para murid.

oleh M Syukur diperbarui 28 Sep 2015, 11:52 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 11:52 WIB
Kabut asap di Riau
Kantor Gubernur Riau tertutup asap (Liputan6.com/ M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pelajar di Provinsi Riau, seperti di Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis dan Kuantan Singingi, masih belum bisa masuk sekolah. Mereka harus belajar di rumah masing-masing.

Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan kembali pekat di Riau. Kondisi ini membuat dinas pendidikan setempat meliburkan aktivitas belajar mengajar dari TK hingga SMA sederajat.

Keputusan menambah libur ini karena kualitas udara di daerah tersebut berada pada level berbahaya. Tingkat pencemarannya sudah di atas 500 Psi, di mana kadar oksigennya lebih sedikit dibanding partikel debu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadil menyebutkan libur kali ini sudah sekian kalinya sejak kabut asap menyelimuti Riau dan Pekanbaru.

"Sekolah mulai aktif lagi Rabu (30/9/2015) depan. Libur akan diperpanjang lagi jika kabut asap masih menyebabkan kualitas udara berbahaya," kata Zulfadil, Senin (28/9/2015).

Dia menjelaskan, sebulan belakangan aktivitas pendidikan di Kota Pekanbaru selalu lumpuh akibat kabut asap. Peserta didik selalu dipulangkan karena kabut asap tidak pernah menghilang dari Kota Bertuah.

"Kabut asap ini tak menentu. Ketika hilang, sekolah mulai aktif lagi. Keesokannya, asap datang lagi dan sekolah diliburkan kembali. Beginilah kondisi pendidikan di Pekanbaru, dan Riau secara umum. Tak menentu karena kabut asap," ungkap Zulfadil.

Menurut dia, kebijakaan meliburkan sekolah ini sudah disampaikan kepada seluruh sekolah yang ada di Pekanbaru. Akibatnya, sekolah yang baru mendapat pengumuman libur terpaksa memulangkan murid dan siswanya.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru juga sudah menginstruksikan ke para guru supaya mengejar ketertinggalan pelajaran peserta didiknya. Caranya, dengan memberi tugas atau pekerjaan rumah supaya siswa tidak berkeliaran di luar rumah.

"Sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Basweden, seluruh jajaran dinas pendidikan dan tempat belajar mengajar untuk mencari solusi atas tertinggalnya pelajaran setelah libur panjang akibat asap ini," ungkap Zulfadil.

Terlebih, sebentar lagi sudah masuk ujian semester. "Dengan tugas ini, murid bisa mengejar ketertinggalan selama libur," pungkas Zulfadil. (Bob/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya