Liputan6.com, Jambi - Sejumlah pedagang di kawasan wisata di Jambi terancam gulung tikar. Hal itu akibat pekatnya kabut asap di daerah tersebut.
"Sudah sebulan terakhir ini pengunjung sepi. Akibatnya pembeli berkurang, pendapatan praktis ikut turun drastis," ujar Yanto (40), salah seorang pedagang bakso tusuk yang sehari-hari mangkal di kawasan wisata Taman Tanggo Rajo di tepi Sungai Batanghari, Kota Jambi, Jumat (9/10/2015).
Saat kondisi normal, sehari Yanto rata-rata bisa menjual 300 batang bakso tusuk. Namun karena kabut asap yang menyelimuti kawasan wisata Taman Tanggo Rajo, pembeli berkurang. "Bahkan saya kadang tidak jualan karena tidak ada pembeli. Kalau pun ada jumlahnya sedikit," kata Yanto.
Kondisi tidak jauh berbeda juga diungkapkan Arul (30), seorang warga Kabupaten Muarojambi yang sehari-hari membuka usaha sewa sepeda onthel di kawasan wisata Candi Muarojambi.
Menurut dia, sejak kabut asap menebal, jumlah pengunjung di situs candi terluas di Asia Tenggara itu makin menurun. Imbasnya, penyewa sepeda onthel di tempatnya ikut berkurang.
"Yang ramai biasanya akhir pekan, tapi sejak kabut asap ini, makin hari makin berkurang. Tentu berimbas pada penyewa sepeda onthel," ujar Arul.
Menurut Arul, sebelum ada asap, dalam sehari ia bisa menyewakan lebih dari 50 kali sewa sepeda. Dimana untuk satu kali sewa sepeda dikenai biaya Rp 10.000. "Sekarang semenjak kabut asap makin pekat, bisa sampai 20 kali sewa sudah lumayan," kata Arul.
Kabut asap di Jambi sudah terasa sejak 2 bulan terakhir. Namun paling parah ketika memasuki awal September hingga Oktober 2015 ini. Aktivitas sekolah mulai dari tingkat paling bawah hingga SMA sederajat terpaksa sering diliburkan. Aktivitas Bandara Sultan Thaha Syaifuddin sudah 50 hari lebih lumpuh. Bahkan 500 penerbangan dari dan keluar Jambi terpaksa dibatalkan karena jarak pandang yang minim.
Kesehatan ribuan warga Jambi juga terancam. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mencatat lebih dari 70 ribu orang warganya menderita ISPA. (Ron/Mut)
Kabut Asap, Pedagang Kawasan Wisata Jambi Terancam Gulung Tikar
Kabut asap di Jambi sudah terasa sejak 2 bulan terakhir. Namun paling parah ketika memasuki awal September hingga Oktober 2015 ini.
Diperbarui 09 Okt 2015, 14:41 WIBDiterbitkan 09 Okt 2015, 14:41 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dari Jakarta ke Samarkand: WNI Perkenalkan Warisan Imam Bukhari untuk Dunia Muslim
Hasil Liga Inggris: Kalahkan Manchester City di Etihad, Liverpool Jauhi Kejaran Rival
Tujuan Infus dan Manfaatnya bagi Kesehatan Pasien
Bolehkah Makmum Masbuq Tak Baca Al-Fatihah karena Imam Keburu Rukuk? Ini Penjelasan UAH
Geger Penemuan Mayat Bayi Dekat Kampus Untirta Banten
Kemenag Siapkan Aturan Baru, Zakat Usaha Produktif Akan Diatur Secara Terpisah dengan Mal dan Fitrah
Resep Pecak Ikan Nila: Hidangan Lezat Khas Betawi yang Menggugah Selera
Mengenal Warung Tumpang Koyor Mbah Rakinem, Kuliner Khas di Salatiga
Cuaca Mulai Membaik, 7 Kawasan Wisata Nonpendakian di Gunung Rinjani Dibuka Kembali
Ingin Hati Lebih Tenang? Lakukan Ini sebelum Tidur Kata Ustadz Adi Hidayat
Truk Maut di Sungai Segeti Berhasil Dievakuasi, 9 Orang Masih Hilang
Kiat Puasa Sehat untuk Penderita Penyakit Komorbid