Liputan6.com, Palangkaraya - Pejabat Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo mengakui kondisi kabut asap di provinsi yang dipimpinnya sudah terlalu kritis dan di luar kewajaran, sehingga perlu dilakukan berbagai terobosan untuk mengatasinya.
"Sekarang ini perlu disusun strategi memadukan gerakan pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota dengan unsur organisasi maupun lembaga kemasyarakatan dalam menghilangkan kabut asap," ucap Hadi usai memimpin rapat evaluasi penanggulangan kebakaran lahan dan hutan Kalteng 2015 di Palangkaraya, Rabu (21/10/2015).
"Rapat ini kita akan menyinkronkan strategi menangani kesehatan maupun pendidikan yang terganggu selama kabut asap akibat terjadinya kebakaran lahan dan hutan," tambah dia.
Hadi yang juga deputi di Kementerian Dalam Negeri ini mengaku bantuan diberikan pemerintah pusat kepada Kalteng relatif kecil jika dibandingkan ke Sumatera yang sama-sama mengalami kabut asap pekat.
Dia membeberkan, bantuan anggaran diberikan pemerintah pusat baru sekitar Rp 7 miliar lebih dari Rp 23 miliar yang diusulkan Kalteng. Sedangkan berbagai peralatan memadamkan lahan terbakar serta tabung oksigen belum diberikan.
"Jadi memang bantuan pusat kepada Kalteng belum merata dibandingkan ke Sumatera. Sebenarnya kondisi kabut asap di Kalteng sekarang ini lebih parah dibandingkan di Sumatera," tukas Hadi.
Mengenai bantuan negeri jiran Singapura maupun Malaysia mengatasi kebakaran lahan dan hutan di Sumatera, menurut Pj Gubernur Kalteng ini, lebih disebabkan kedekatan wilayah serta langsung merasakan dampak dari kabut asap.
"Jadi, bantuan negara asing langsung ke Sumatera itu ya karena kedekatan wilayah. Itu yang membuat bantuannya tidak sampai ke Kalteng," kata Hadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Brigong Tom Moenandaz mengaku bantuan dana dari pemerintah pusat sekitar Rp 7 miliar lebih diperuntukkan bagi TNI, Polri, pangkalan udara, BPBPD provinsi maupun kabupaten/kota. Dana tersebut dianggap sangat kecil dibandingkan luas lahan terbakar yang ditangani.
Hadi mengatakan, BPBD Kalteng itu mengakomodasi 300 personel dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, serta bahan bakar kendaraan maupun peralatan memadamkan kebakaran lahan dan hutan di provinsi ini.
"BPBD Kalteng hanya mengelola anggaran sekitar Rp 1,3 miliar dari pemerintah pusat dan Rp 2,3 miliar dari APBD Provinsi. Kalau status Tanggap Darurat diperpanjang, dipastikan dana tersebut tidak akan cukup," pungkas Brigong. (Ant/Ans/Ado)
Gubernur: Kabut Asap di Kalteng Lebih Parah Dibanding Sumatera
Pejabat Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo menyatakan, perlu dilakukan berbagai terobosan untuk mengatasi kabut asap.
diperbarui 21 Okt 2015, 23:29 WIBDiterbitkan 21 Okt 2015, 23:29 WIB
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) ISPA akibat kabut asap.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti POMO? Penjelasan Lengkap Istilah Viral di Media Sosial
Induk Organisasi Renang Adalah PRSI: Sejarah, Peran, dan Perkembangannya
Tak Gila Kuasa, Arsjad Rasjid Ogah Maju Jadi Ketua Kadin Lagi
55 Link Twibbon HUT Korpri 2024, Bantu Semarakkan Hari Jadi Korps Pegawai Republik Indonesia
Contoh TPS yang Mudah Diakses Penyandang Disabilitas saat Pilkada Ada di Bekasi
Potret Biby Alraen, Istri Rifky Balweel yang Jadi Manajer Risty Tagor Eks Pasangan Suaminya
Duka di Pilkada Jatim, 5 Petugas Pemungutan Suara Meninggal Dalam Tugas
KPU: 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia saat Bertugas di Pilkada 2024
Smart Goals Adalah Metode Efektif Mencapai Tujuan: Panduan Lengkap
Tips Membeli Rumah di Perumahan: Panduan Lengkap untuk Keputusan Tepat
Intaian Risiko Wabah di Balik Kebiasaan Santap Satwa Liar Seperti Burung Pipit
Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Saat Menelan: Panduan Lengkap