Pemerintah Akan Gelar Konferensi Gambut Internasional

Rencananya acara ini digelar pekan ini dan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Okt 2015, 16:24 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 16:24 WIB
20150710- Kantor Staf Presiden dan BPKP-Jakarta- Luhut Pandjaitan
Luhut Binsar Panjaitan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana Kebakaran Hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap hingga kini masih membayangi warga yang berada ‎di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Kondisi ini diperparah dengan cuaca panas berkelanjutan, sehingga, meski titik api telah berkurang, tapi dampak kabut asap yang berasal imbas dari terbakarnya lahan gambut semakin pekat.

Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sulitnya mencegah kebakaran lahan gambut dan kabut asap yang ditimbulkannya. Karena itu, untuk mencari solusi ke depan agar kebakaran lahan gambut tidak lagi terjadi, pemerintah akan mengumpulkan para ahli gambut untuk meminta pendapat dan solusi kebakaran lahan gambut.

"Kita akan segera melakukan Konferensi Internasional mengenai gambut. Kita akan undang ahli-ahli masalah gambut sedunia, karena gambut itu masalah internasional," ujar Luhut usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin, (26/10/2015). ‎

Luhut mengatakan, konferensi gambut yang juga akan mendatangkan para ahli gambut dari luar negeri itu rencananya akan digelar pekan ini dan akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Minggu ini kami akan laksanakan, Wapres akan buka sendiri. Ya (konferensinya) gak perlu besar-besar, mungkin beberapa puluh orang saja, semua ahlinya gambut," papar Luhut.

Hasil dari masukan para ahli gambut dalam konferensi internasional itu, kata Luhut, akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan pemulihan lahan gambut yang telah terbakar, baik itu karena kesengajaan atau terbakar karena cuaca panas.

"Kemudian dari situ kita buat perencanaan, restorasi dari langkah-langkah apa saja secara ilmiah, yang akan di lakukan pemerintah dalam rangka membuat lingkungan lebih bagus," jelas dia. ‎

Luhut berharap, gelaran konferensi gambut dapat membuka mata pihak internasional mengenai perlunya upaya pemulihan lahan gambut. Tidak hanya di Indonesia namun juga dinegara-negara lain yang mempunyai lahan gambut dangan jumlah yang luas.

"Tadi juga kita akan minta dunia internasional melihat bahwa lahan gambut salah satu terluas di dunia itu ada di Indonesia. Kita berharap mereka akan ikut partisipasi untuk restorasi lahan gambut," pungkas Luhut. (Dms/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya