Menteri dan Pejabat ke Jambi Pantau Kebakaran Hutan dan Lahan

Pemerintah akan memasang alat penjernih udara sehingga udara tidak terkontaminasi asap.

oleh Oscar Ferri diperbarui 27 Okt 2015, 10:03 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 10:03 WIB
Kota Jambi Kembali Ditutupi Kabut Asap Pekat
Lantaran pekatnya kabut asap, Bandara Sultan Thaha, Jambi lumpuh siang tadi.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri terbang ke Provinsi Jambi pagi ini. Mereka akan memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi salah satu titik terparah.

"Sebelumnya kan kita ke Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) itu daerah yang paling parah kebakaran. Sekarang kita mau lihat Jambi, bagaimana persiapan rumah-rumah singgah itu," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).

"Tadi Bu Khofifah laporan, tadi malam saya juga sudah lapor Presiden di Washington tentang bagaimana kesiapan perkembangan ini," ucap Luhut.

Luhut mengaku belum mengetahui berapa jumlah rumah-rumah singgah yang jadi tempat penampungan para korban kebakaran. Namun, pemerintah akan memasang alat penjernih udara sehingga udara tidak terkontaminasi asap.

‎"Rumah singgah belum tahu ada berapa, sekarang kita baru dorong memasang alat penjernih. Di Palangkaraya (Kalteng) sudah ada penjernih udara, sehingga mereka di ruangan seperti ini tingkat ISPU sudah normal. Itu yang kita lakukan sekarang (di daerah lainnya)," ucap Luhut.

Rombongan pejabat itu selain Menko Polhukam, terdiri atas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Ketua DPR Setya Novanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rapang‎ile.

Mereka terbang dari Base Ops ‎Lanud Halim Perdanakusuma pukul 08.30 WIB. Rombongan terbang menggunakan pesawat Boeing 737 A7304. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya