Liputan6.com, Bekasi - Truk milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diadang warga Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, jumlah sampah yang disetor DKI Jakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi turun lebih dari 50 persen.
"Pada Senin (2 November), volume sampah yang kita hitung di TPST Bantargebang, ada pengurangan yang cukup signifikan akibat adanya pengadangan truk sampah DKI oleh warga di Cileungsi," kata Direktur Operasional Godang Tua Jaya sebagai pengelola TPST Bantargebang, Douglas Manurung di Bekasi, Rabu (4/11/2015) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, normalnya, sampah yang diterima TPST Bantargebang mencapai 6.000 ton. Namun Senin lalu, volume sampah dari DKI hanya 2.718 ton.
"Penurunannya lebih dari 50 persen akibat dampak pengadangan truk sampah," ujar Douglas.
Sebelumnya, ratusan warga Cileungsi bersama dengan LSM dan organisasi masyarakat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengadang truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melintas di jalan utama wilayah itu pada Senin 2 November 2015.
Sedikitnya 50 dump truck milik DKI diadang warga sejak pagi hingga sore hari. Pengadangan ini sebagai bentuk protes atas bau tidak sedap, kotor, dari muatan sampah tersebut. Masyarakat terganggu dengan hal itu.
Advertisement
Baca Juga
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pengadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI yang dilakukan oleh sekelompok warga di Cileungsi mengakibatkan penumpukan sampah di DKI.
"Karena pengadangan itu, pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang menjadi terhambat. Sampah tidak terangkut, sehingga terjadi penumpukan sampah," kata Ahok.
Menurut dia, pengadangan yang dilakukan oleh sekelompok warga tersebut merupakan aksi premanisme, sehingga Pemprov DKI segera melaporkan kepada kepolisian.
"Kalau menurut saya, tindakan pengadangan tersebut merupakan aksi premanisme. Karena itu, hari ini Dinas Kebersihan DKI mau lapor ke polisi. Tidak boleh main adang-adang begitu," ujar Ahok. (Bob/Mut)*