Menteri ESDM Diminta Ungkap Politikus yang Catut Nama Presiden

TB Hasanuddin meminta nama politikus tersebut diungkap agar tidak terjadi kegaduhan.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 12 Nov 2015, 15:48 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 15:48 WIB
TB Hasanuddin
TB Hasanuddin

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengungkapkan, pernyataan Menteri ESDM soal adanya politikus yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk minta jatah pada Freeport, justru akan menambah sikap saling curiga bahkan bisa menjadi fitnah.

"Rakyat pun bertanya-tanya siapa pelakunya. Banyak orang kemudian mulai menduga-duga. Situasi demikian menjadi tidak sehat dan gaduh," ujar TB Hasanuddin lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/11/2015).

Dia menuturkan, seorang menteri seharusnya tidak memberikan pernyataan yang menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat. Karena itu, dia meminta Menteri ESDM harus segera mengumumkan ke publik siapa dalang di balik kegaduhan dan keresahan itu.

"Sekalian juga laporkan ke aparat penegak hukum bila benar sudah mencatut nama Presiden, karena itu termasuk pidana penipuan," tandas politikus PDIP ini.

Bila Sudirman tidak berani membukanya ke publik, ujar Hasanuddin, maka harus segera dilaporkan bahwa ucapan Sudirman hanya menebar fitnah yang menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat.

Sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, ada politikus yang dinilai sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.

Selain menjual nama dua pemimpin tertinggi negara ini, Sudirman juga menyatakan, politikus tersebut juga meminta proyek pembangkit listrik di Timika dan meminta bagian saham Freeport. (Dms/Sun)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya